SENTRAL, JARINGAN DAN PELAYANAN TELEPON
1.1.
Pendahuluan
Def. Telekomunikasi adalah pertukaran
informasi ( perubahan ) jarak jauh.
1.1.1 Telekomunikasi
dasar ( primitip) adalah point to point ( p t p ) dimana ada source (
orginating ) dan sink ( destination ) . Untuk dapat memulai dan mengakhiri komunikasi antara kedua pihak harus ada tanda
( signaling ) yang dikenal oleh kedua pihak. Fungsi signaling dalam p t p adalah tanda untuk memulai dan
mengakhiri komunikasi.
1.1.2 Telekomunikasi
lebih lanjut berbentuk Point to multipoint ( ptm ). Untuk ptm searah disebut
Broadcast. Dalam hal ini tidak
diperlukan signaling. Untuk p t m dua
arah maka diperlukan signaling.
1.1.3 Telekomunikasi
jenis berikutnya adalah point to multipoint dengan bantuan operator melalui
switch board . ( bintang )
Pada telekomunikasi jenis
ini maka fungsi operator adalah membantu
menyambungkan kedua pihak yang ingin berkomunikasi.
Untuk membayangkan Switch board seperti pada
gambar dibawah ini.
Jika A ingin berhubungan dengan C
maka proses pembangunan hubungan sebagai berikut :
·
A
memberi tanda kepada operator ( Seizure )
bahwa dia ingin dilayani.
·
Operator
melihat seizure ( ada tanda alert pada switch board) tersebut kemudian memberi tanda idle kepada A(idle tone ),
tanda dia siap melayani.
·
A
menjawab tanda tersebut dengan menyebutkan dengan siapa dia mau berkomunikasi.
( dalam hal ini dengan C) ® dial
·
Maka
Operator segera menghubungkan kontak A
dengan kontak C pada switch boardnya. ® penyambungan
·
Operator
memanggil C ( ringing tone )
dan C tahu ada seseorang yang ingin bicara dengannya.
·
C
mengangkat handsetnya dan langsung bicara dengan A , sementara itu Operator
memantau bahwa hubungan sudah terjalin. Operator mencatat nomor pemanggil
(originating), nomor yang dipanggil ( terminating ) dan waktu mulai pembicaraan
(® start Billing)
·
Kemudian
melepas pelayanannya untuk melayani sambungan yang lainnya
·
Sambil
melayani pelanggan lain, selama pembicaraan
operator melakukan pemeriksaan apakah pembicaraan masih berlangsung (Monitoring / Pengawasan).
·
Jika A dan C sudah selesai berkomunikasi, maka
salah satu pihak atau keduanya memberikan tanda kepada operator bahwa untuk
putuskan hubungan ( release signal )
. Dalam hal A dan C lupa mengirimkan
release signal (karena salah taruh ) , setelah beberapa waktu maka operator
akan kembali dan memonitor hubungan A
dan C. Jika pada jalur itu sudah tidak ada pembicaraan maka hubungan akan diputusnya ( Force release ).
·
Pada
saat pemutusan hubungan, operator mencatat pada rekord tadi, saat akhir hub. (end of billing )
·
Seorang
pelanggan dapat meminta dihubungkan ke pelanggan dikota lain yang dilayani
operator lain. Untuk pelayanan tersebut, maka pada switch board disediakan
terminal yang berhubungan dengan operator lain kota. Dan Operator lain kota itu
akan melakukan penyambungan kepelanggan yang dituju ( routing ).
·
Bisa
saja, operator terminating tidak mempunyai hubungan langsung dengan operator
originating, sebab itu operator tersebut meminta pertolongan operator kota ke
tiga yang mempunyai hubungan dengannya dan operator terminating. (alternate route).
Konfigurasi
jaringan antara operator dengan pelanggan didaerahnya disebut jaringan lokal, sedangkan
hubungan antara operator disebut Junction.
Ketersediaan operator
tergantung pada :
-
Jumlah pelanggan yang
minta dihubungkan dalam satu satuan waktu dan kebiasaan pelanggan bertelepon
(traffik )
-
dan berapa banyak operator yang ada serta berapa lama satu hubungan
berlangsung (Kapasitas ).
-
Jumlah
pelanggan pada tiap sentral lokal dapat
banyak tetapi tidak semua ingin berhubungan .
Hubungan yang terjadi tidak selalu keluar sentral lokal hingga circuit
antar sentral dapat di batasi sesuai kebutuhan. Dikatakan “pada sentral
terjadi konsentrasi saluran )
-
Jumlah utas kabel yang
tersedia untuk menghubungkan
Misalkan
sebuah switch board dengan 100 pelanggan, tentu tidak akan menyediakan 50 utas
tali. Tidak semua pelanggan dalam saat yang sama ingin melakukan hubungan.
Sekarang fungsi operator telah
diganti dengan mesin dan disebut sentral telepon. Mula mula sentral telepon mekanik, Store Program control dan sekarang
sentral digital.
Cara
– cara perlintasan sinyal untuk terjadinya suatu sambungan disebut sinyaling (
signaling ). Sinyaling ini ditentukan
berdasarkan rekomendasi ITU – T* ( International Telecommunication Union - bagian telepon, Telegraph dan Telex )
ITU
adalah badan PBB yang bertanggung jawab untuk pengaturan pertelekomunikasian.
Seperti halnya PBB maka ITU tidak berhak
mengatur suatu negara, hanya dapat memberikan rekomendasi suatu pengaturan yang dapat menyeragamkan
seluruh negara.
Dalam
ITU terdapat study group – study group (SG) yang mempelajari kemajuan teknologi
dan menerapkan dalam pengaturan. Anggota study group tersebut adalah utusan
dari tiap negara. Pada dasarnya SG
dibagi dua yaitu ITU –T dan ITU – R. ITU-T
mempelajari masalah perteleponan, telegram, telex, pengolahan sinyal
serta jaringan . Sedangkan ITU – R mempelari penggunaan gelombang radio dan pengaturan
frekwensinya.
Biasanya,
pengaturan yang diterapkan di suatu negara diatur oleh pemerintah c. q.
Direktorat Jendral Telekomunikasi dan berlaku untuk semua penyelenggara
telekomunikasi dinegara tersebut. Pengaturan yang dikeluarkan oleh dirjen
Postel dituangkan dalam buku yang disebut “Fundamental Plan for Telecommunication”
·
Jaringan bintang
biasanya diterapkan pada sentral lokal, sentral satu gedung privat (
PBX – Privat Branch Exchange)
Pertanyaan:
-
Sebutkan bagian – bagian
sebuah sentral menurut penjelasan fungsinya diatas. ( MDP = Main distribution
Panel untuk titik terima kabel pelanggan di sentral , matrix penyambung untuk melakukan penyambungan,
pengendali penyambungan ® central processor / dalam hal
diatas operator, catu daya untuk memberi catuan listrik)
-
Apakah operator berada
dalam sistem sentral atau diluarnya
-
Apakah fungsi / kerja
sentral?
-
Berapa lamakah operator
harus siap melayani ?
-
Berapa lamakah rata – rata
seorang pelanggan berbicara?
-
Berapa perbandingan ( kira
– kira ) antara waktu pembicaraan rata – rata dengan waktu penyambungan oleh
operator?
-
Apakah perlu untuk
diteliti secara statistik banyaknya penyambungan dari waktu ke waktu? Jika ya
apakah harus operator yang mengerjakan? Bagaimana pendapat anda?
-
Jika penyambungan
dilakukan dengan mesin, seperti komputer bagaimanakah perbandingan diatas?
-
Jika utas tali penghubung
: jumlah pelanggan semakin kecil apakah
yang akan terjadi ?
-
Apakah etika seorang
operator yang harus dipatuhi benar?
-
Sebutkan faktor – faktor
yang menentukan keberha-silan penyambungan.
-
ITU tidak bisa memaksakan
pengaturannya terhadap suatu negara. Apakah yang terjadi jika suatu negara
tidak menerapkan aturan rekomendasi ITU?
-
Bagaimana pengaturan
mengenai billing ( sistem penagihan ) yang baik harus dilakukan oleh penyelenggara
telekomunikasi ?
-
Siapakah yang berhak dan
berkewajiban untuk membuat / menetapkan fundamental plan?
-
Bolehkah penyelenggara
Telekomunikasi mengisi bagian dari Fundamental plan? Mengapa?
1.1.4 Jenis hubungan berikut adalah hubungan mtm (mesh)
dengan jaringan mata-jala.
Setiap titik, dalam jaringan mesh, saling berhubungan langsung dan
terikat dalam jaringan mesh. Pada jenis hubungan ini maka setiap titik dapat
berhu-bungan langsung dengan titik lain. Signaling yang terjadi tidak lewat
satu operator pusat tetapi langsung dari titik itu sendiri ke titik tujuannya .
Biasanya hubungan antara operator berbentuk mesh seperti ini. Titik mesh disebut operator (sentral ) lokal.
Antara sentral lokal dengan sentral
lokal lainnya dapat berhubung-an langsung sedangkan pelanggan
dihubungkan secara bintang dengan sentral lokal. Dengan cara ini maka kebutuhan
kabel menjadi lebih efisien.
1.1.5 Hubungan mesh - bintang
Hubungan yang lebih luas adalah hubung-an gabungan antara mesh dan
bintang. Hubungan bintang pada salah satu titik Mesh.
· Jaring – jaring seperti ini dapat diperluas karena jarak antara sentral
lokal dapat jauh dengan menggunakan saluran khusus.
· Saluran kabel yang dibutuh dapat dikurangi dibanding langsung karena
konsentrasi hubungan dapat dilakukan pada hubungan antara sentral lokal.
· Kerapihan administrasi kabel dan jaringan jauh lebih baik, yang pada
akhirnya akan memudahkan peme-liharaan.
1.2.
Methoda routing.
ika pada satu saat, saluran antara kedua sentral habis terpakai semua
karena permintaan hubungan yang banyak maka permintaan hubungan baru dapat
dilewatkan melalui sentral lokal lain.
Kadang kala disatu kota yang cukup besar, dimana ada beberapa sentral lokal, sentral – lokal di dalam kota
itu di hubungkan dengan satu sentral tandem untuk menampung over flow. Dengan
demikian pada proses penyambungan dikenal route Langsung dan route alternate untuk overflow.
Saluran pada sentral lokal disebut saluran lokal. Tiap tiap pelanggan
dihubungkan dengan sepasang kawat dari sentral lokal ketempat pelanggan.
Secara umum penyambungan sebuah hubungan dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu 1) langsung 2) tidak langsung.
Penentuan penyambungan ini disebut routing. Routing ini dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu 1) penyambungan tetap 2) routing
oleh sentral (manual) 3 ) routing melalui pengendalian komputer.
Dalam
penyambungan tetap maka tidak ada
routing dan tidak ada pilihan. Pada routing dengan manual, maka kepada sentral
sudah ditetapkan routingnya secara
tetap.
Untuk
routing yang diatur oleh pengendalian komputer, maka routing itu bisa dinamis,
tergantung kepada software yang ada di
komputer.
Komputer membaca situasi seluruh jaringan ( mereka
saling memberi informasi ) dan kemudian memutuskan jalur mana yang dipakai.
Pertukaran
informasi antara sentral mengenai kondisi lalu lintas dan saluran termasuk dalam
signaling. Khususnya dalam sentral digital dimana kemudahan pertukaran informasi sangat mudah.
Sering kali pertukaran informasi ini dilakukan pada jaluran khusus dan
bukan jalur yang digunakan untuk lalu
lintas. Seluruh
informasi ini disimpan oleh komputer tiap- tiap sentral. Dan informasi ini selalu di update ( perbaharui
) dalam perioda – perioda tertentu ( orde menit ). Melalui cara ini maka jumlah
jalur yang perlu dibangun dapat dikurangi ( optimalkan ) dengan tingkat GOS
yang sama. Signaling seperti ini disebut
“ Common Channel Signaling (CCS). “ dan sistem informasi ini dapat di manage
( atur ) dalam satu Network Management Signals.
Tidak
seluruh traffik diarahkan antara dua titik dalam jaringan. Jika volume traffik
antar dua buah titik tidak besar, lebih efisien jika tidak dibuat junction atau
trunk khusus. Untuk terjadinya hubungan lebih baik disalurkan lewat titik lain.
Proses ini disebut transit. Dalam hal routing ini maka dapat saja sebuah
penyambungan dilakukan melalui beberapa buah sentral transit.
Pertanyaan:
-
faktor – faktor apakah yang menyebabkan
tidak semua sentral lokal dihubung secara mesh penuh.
-
Apakah yang terjadi jika sentral yang digunakan mempunyai kemampuan
kecepatan sambung lebih besar, jika dikaitkan dengan Kapasitas jual Maksimum
sentral.
-
Faktor – faktor apakah yang menyebabkan digunakan alternate route?
-
Apakah alternate route yang digunakan untuk suatu hubungan yang sama pada
waktu yang berlainan akan tetap sama?
-
Apakah keuntungan menggunakan jaringan gabungan mesh dan bintang?
-
Dalam suatu jaringan mesh penuh terkait n buah sentral local. Berapakah
jaringan hubung ( junction ) yang dibutuhkan ?
-
Jika 5 buah sentral lokal A, B, C, D dan E dihubungkan dengan ketentuan. Hubungan antara
A dan E sangat jarang begitu pula C dan E sedangkan hubungan antara sentral –
sentral lain moderat. Buatlah gambar
jaringannya dan berapa jaringan hubung
(junction yang dibutuhkan )
-
Apakah sistem pensinyalan (signaling) antara pelanggan dengan sentral
lokal sama dengan pensinyalan antar sentral lokal? Jelaskan.
- Apakah kaitan antara sistem jaringan dengan kerja pemeliharaan.
1.3.
Hirarchi jaringan telepon.
Supaya jaringan rapih dan efisien maka dilakukan pengaturan hirarchi
jaringan. Dalam hirarchi ini dikenal istilah sentral lokal, sentral tingkat
pertama ( primary), sentral tingkat kedua ( secondary), sentral tingkat ketiga
(tertiary ) dan sentral tingkat ke empat (quartery ® di Indonesia dikenal dengan istilah sentral gerbang (internasional ).
Sampai dengan sentral primary disebut primary area dan letaknya ada dalam
satu kota. Sentral secondary menjam-bungkan hubungan antar kota.
Sedangkan sentral tertiary menyambungkan hubungan antar region dalam satu
negara. Sedangkan sentral quarternary menyambungkan hubungan Internasional.
Pada junction circuit modes hubungannya adalah hubungan 2 kawat,
sedangkan pada trunk hubungannya adalah 4 kawat. Mengapa demikian ?
1.4.
Numbering.
Setiap pelanggan harus diindentifikasi ( dinomorkan )secara unik didunia
ini ( mengapa ?). Pola penomoran harus mengacu kepada hirarchi sentral telepon. (mengapa) Gambar dibawah ini
menggambarkan dengan sistematis pola
penomoran ini dan sesuai dengan hirarchinya. Pola seperti ini diatur dalam buku
fundamental plan yang disusun oleh ditjen Postel
Pada sistem penomoran diatas terlihat adanya prefix dari suatu nomor.
Misalkan 62 – 21 - 819 - 5282 menunjukkan 62 adalah prefix internasional
Indonesia, 21 adalah prefix country di jakarta, 819 menunjukkan sentral lokal
di jakarta dimana pelanggan berinduk.
Jika ingin berhubungan dengan pelanggan sesama area (jakarta ) maka dial
7 nomor terakhir saja. Jika ingin keluar
dari area, maka harus tekan prefix “0” baru 22 dan nomor lokalnya. Pengaturan
penomoran ini secara lengkap dapat dibaca dalam buku fundamental plan.
Mengenai telepon cellular, kecuali
prefix internasional 62, maka pelanggan yang ada di Indonesia diberikan prefix
8XX+XXX – XXXX. Contoh untuk Satelindo diberikan nomor:
+62 816 zzz xxxx, Untuk Telkomsel
+62 812 zzz xxxx, XL +62 818 zzz xxxx ,IM3 +62 856 zzz xxxx dan untuk komselindo 62 821 zzz xxxx.
Pertanyaan – pertanyaan :
-
Berapakah kapasitas maksimum penomoran suatu negara, jika ditentukan
nomor maksimum untuk nasional adalah 10 digit, untuk internasional 12 digit
sedangkan untuk sentral lokal minimal 6 digit.
-
Semua hubungan harus lewat hirarchi sentral yang lebih tinggi. Khususnya
untuk gerbang Internasional semua yang ingin keluar negeri harus lewat sentral
tertiary dulu baru ke sentral Indosat atau satelindo. Bisakah dari secondary
bandung (22 ) dihubung langsung dengan gerbang internasional Indosat atau
Satelindo ?
-
Untuk mengakses Gerbang Internasional Indosat seorang harus memutar 001
–xxxx.... dan Satelindo 008 –
xxx....... Menurut anda, bagaimana
pengaturannya jika PT TELKOM sekarang boleh menyelenggarakan komunikasi
Internasional?
-
Demikian pula dengan Indosat yang boleh menyelenggarakan komunikasi
domestik. Bolehkah Indosat mempunyai hirarchi sentral sendiri?
-
Menurut anda apakah tingkatan sentral tertinggi tiap – tiap penyelenggara
komunikasi cellular.
-
Jika kita definisikan bahwa sistem penomoran terbuka adalah penomoran
didalam satu sistem sentral. Misalkan: untuk menelpon dari Jakarta ke Jakarta
tidak perlu menekan 021, cukup nomornya langsung mis 819-5282. Sedangkan pada
sistem penomoran tertutup, untuk mendial sebuah nomor harus mendial lengkap
walaupun dalam local yang sama dan sentral yang sama. Sistem penomoran apakah
yang diberlakukan untuk hubungan cellular?
-
Jika suatu daerah pelayanan telepon besar dan hubungan lokal jauh lebih
banyak dari pada hubungan interlokal, penomoran sistem manakah yang cocok?
-
Jika suatu daerah pelayanan dimanan hubungan interlokal jauh lebih besar
dari hubungan lokal, sistem manakah yang lebih cocok.
1.5.
Mutu pelayanan (QOS).
Pelanggan akan senang dilayani dengan baik. Untuk pelayanan itulah mereka
akan membayar.Sebab itu mutu
pelayanan harus prima . faktor
yang harus dipertim-bangkan dalam pelayanan adalah :
·
Keberhasilan sambung yang tinggi.
·
Ketersediaan pelayanan 24 jam sehari.
·
Delay sebelum terima dial tone
·
Delay sesudah selesai delay sampai dapat ring call.
·
tersedianya service tone ( busy
tone, telephone out of order, dsb)
·
kwitansi yang benar
·
Harga yang pantas
·
Tanggapan yang baik terhadap permintaan pelayanan Tanggapan dan keramahan
operator / pelayan
·
Waktu untuk pasang baru yang singkat.
·
Jasa-jasa tambahan atau kemu-dahan-kemudahan lain serta nilai tambah dari
sistem telekom-munikasi yang
disediakan. Dll.
·
Kehandalan sambungan. ( tidak terputus- putus )
·
Kekerasan suara yang terdengar. Terlalu
lemah jelek terlalu keras menyakitkan telinga.
·
Privacy pelanggan
Pertanyaan:
-
Jelaskan bahwa sistem penomoran diatas adalah unik untuk setiap
pelanggan.
-
Tingkat pelayanan yang tinggi membuat biaya penyelenggaraan juga tinggi.
Jelaskan kebenaran statement tersebut.
-
Dulu penyambungan dilakukan oleh operator ( switch board ), Kemudian
dilakukan dengan sentral mekanik, dan sekarang
ini dilakukan sentral yang dikendalikan oleh komputer. Bandingkan ketiga
jenis setral tersebut ditinjau dari sudut mutu pelayanan, ruang untuk
penempatan perangkat dan fleksibilitas.
-
Apakah yang dapat dilakukan dengan
keunikan sebuah nomor pelanggan dan kecanggihan proses penyambungan dengan
komputer? Coba anda reka – reka sendiri.
-
10Sebuah sentral dirancang untuk dapat melayani sejumlah pelanggan. Kita
katakan bahwa jumlah tersebut sebagai kapasitas sentral tersebut. Apa sajakah
yang menentukan kapasitas sentral?
1.6.
Lalu lintas / traffik
Lalu
lintas adalah perpindahan suatu object dari satu tempat ketempat yang lain secara
random.
Pengaturan
lalu lintas harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
-
besar / banyaknya perpindahan object
-
arah / destinasi perpindahan object
-
waktu pemindahan
-
sarana yang digunakan untuk mengatur lalu lintas.
Dalam lalu lintas telekomunikasi maka objectnya adalah pembicaraan (
informasi ). Jika satu jalur sudah
terpakai untuk mengalirkan satu pembicaraan, maka jalur itu tidak dapat di
gunakan untuk menyalurkan pembicaraan lain.
Jika pembicaraan sudah selesai barulah jalur tersebut dapat dipakai
untuk yang lain.
Dalam perancangan lalu lintas, banyaknya jalur harus dihitung dengan
cermat supaya tidak kebanyakan atau kesedikitan.
Volume lalu lintas ini akan menentukan ukuran sentral telepon. Intensitas
lalu lintas berubah ubah dari waktu ke waktu,
hari kehari dan bulan ke bulan. Sebab
itu dikenal jam sibuk , hari sibuk dan bulan sibuk.
Kesibukan ini berbeda untuk setiap
tempat. Kesibukan dikota tentu jauh lebih tinggi dari kesibukan didesa. Sebab
itu untuk jumlah telepon yang sama maka kapasitas sentral yang dibutuhkan tidak
sama.
Untuk menggambarkan ukuran kesibukan
digunakan istilah “ Erlang “.
Yang dimaksud dengan 1 erlang adalah 1 jam waktu untuk berhubungan
terjadi dalam selang waktu satu jam. Misalkan. Ada 40 sambungan perjam dilayani
lewat suatu saluran. Masing – masing sambungan dengan rata – rata hubungan 3
menit. Maka jumlah waktu hubungan adalah 40/jam X 3/60 jam=2
jam/jam. Kita katakan bahwa volume traffik adalah 2 erlang.
Pertanyaan :
-
Apakah dimensi erlang?
-
Jika diketahui dlm 1½ jam terjadi 60 pembicaraan dengan rata–rata waktu
hubungan 2,5 menit. Hitung Vol traffik.
-
Berapa minimal saluran yang harus disediakan supaya volume traffik 1
erlang dapat disalurkan? Dalam kondisi apakah hal ini terjadi?
-
Apakah penyambungan akan selalu berhasil jika volume traffik 2 erlang
dilalukan pada 5 saluran? Mengapa?
-
Di Jakarta pusat didapat angka pengamatan selama suatu perioda tertentu
rata rata adalah 150 mE/pelanggan. Suatu sentral lokal di jakarta melayani
jumlah pelanggan 10000. berapa erlangkah yang dilayani oleh sentral tersebut?
-
Perkirakanlah jumlah pelanggan yang sedang bertelepon pada satu saat pada
kondisi di atas.
-
Dalam menentukan volume traffik, maka aktivitas yang harus dilakukan
adalah pengumpulan data statistik. Jelaskan statement ini
-
Dalam merancang kapasitas senttral telepon cukupkah kita memperhitungkan
kebutuhan traffik saat ini? Bagaimana saran anda?
-
Untuk meramalkan masa depan maka harus diperhitungan faktor – faktor
politik, Pembangunan masa depan, kecenderungan bisnis dll. Jelaskan kebenaran
statement ini.
Besaran yang dipakai untuk menyatakan besar lalu lintas telekomunikasi (
A Erlang ) adalah banyak dan lamanya pembicaraan.
A = C X T
A =
besarnya lalu lintas ( satuan Erlang )
C = banyak pembicaraan yang disalurkan dalam satu satuan waktu ( jam )à ( call / jam )
T = rata-rata lamanya pendudukan jalur oleh satu pembicaraan. ( Holding
time à jam
)
Rumus
diatas jika ditinjau dari satuan :
Erlang = (Call/jam ) x Jam
Apakah dapat 5 erlang disalurkan semua dalam 8 jalur? Jawabnya “ tidak”
(mengapa ) kemana saja sisa yang tak tersalurkan? Yang tak tersalur itu dapat
diperlakukan dengan berbagai macam cara, antara lain ;
a.
dibuang saja ( loss call )
b.
ditunda dan baru disambungkan jika jalur sudah kosong ( sistem antree ) .
Waktu tunggu harus ditentukan mis
beberapa mili sekon. Jika dalam waktu tersebut juga tidak ada jalur yang kosong
maka call tersebut akan dibuang.
c.
Dalam antree ini maka yang berlaku adalah FIFO ( first in first out )
atau LIFO (Last in First Out ), dapat
pula dilakukan secara random tidak usah antre. ( diskusikan keuntungan dan
kerugian masing – masing sistem ).
Adanya kemungkinan loss / dibuang menimbulkan suatu istilah baru yaitu
GOS ( Grade Of Service ). GOS adalah angka dalam percent yang menyatakan
probability sebuah call akan hilang / dibuang. Atau dapat juga dikatakan
probability jumlah gagal dalam 100 kali (rata – rata ). Istilah lain dari GOS
adalah faktor blocking.
Untuk sistem loss call maka besar
Gos = f ( A,n) sebagai berikut :
An/n! .
GOS
= 1 +A+ A2 / 2 !+….. An / n !
Pertanyaan
/ tugas :
Buatlah tabel seperti disamping ini:Dan hitung GOS. Apakah feelling anda
terhadap angka angka ini ?
a.
GOS manakah yang lebih baik untuk N dan A yang sama
antara sistem loss call, sistem antree dan sistem tunggu random jelaskan.
b.
Manakah GOS yang lebih kecil untuk 2 erlang dan 5 saluran dengan 10
erlang dengan 50 saluran. Mengapa?
c.
Jika diketahui ada 300 usaha seizure ( pendudukan ) berhasil dan 6 kali
call attemp gagal selama busy hour. Berapakah GOS ? Untuk sistem yang sama ,
diwaktu sore hari / malam hari apakah
GOS akan berubah ? Bagaimana dengan perubahan hari dan bagaimana pula dengan
perubahan bulan atau musim.
1.7.
Dimensi dan effisiensi.
Dimensi route ( Junction
/ trunck) dilakukan dengan memperkirakan
kebutuhan lalu lintas antar titik dalam jaringan. Perkitaan itu juga mencakup
lalu lintas untuk transit. Sedapat mungkin jumlah kanal / saluran pada junction
/ trunk di rancang untuk efisiensi 100 % artinya pada jam paling sibuk seluruh
kanal / saluran terpakai.
Di lain pihak, kepuasan
pelanggan, perlu diperhatikan. Jika kita terlalu menekankan effisiensi maka
mungkin GOS akan menurun.
Singkatnya dalam
merencanakan kapasitas junction/ trunk
maka harus ada perimbangan antara investasi, revenue dan kepuasan pelanggan.
Contoh soal:
Misalkan dalam sebuah
trunk ada 100 kanal / saluran. Anggaplah untuk satu erlang terlayani harganya
adalah 1 KRp. Maka maksimum revenue adalah 100 KRp perjam. Untuk 24 jam = 2.400 KRp sehari. Jelas banyak
pelanggan tidak puas dengan kondisi ini karena GOS jelek sekali. Sebab itu
perlu optimalisasi antara revenue dan kepuasan pelanggan. Jika kita ambil GOS 1
%, artinya kegagalan sambung = 1 % maka yang dapat dilalukan hanya ~ 100 / 1.2
= 84 Erlang dengan demikian pendapatan maksimum sehari hanya 24 X 84 X 1 KRp =
2000 KRp./ hari. Perlu diperhitungkan
pula bahwa tidak seluruh jam trunk tersebut akan penuh. Katakanlah jam sibuk
(BH) dalam sehari adalah jam 9.00- 12.00
dan jam jam bervariasi maka pendapatan itu akan berkurang.
Perkirakanlah pendapatan
yang optimal dalam sehari. Dan hitung pula pendapatan satu bulan 30 hari dengan memperhitungkan hari sabtu dan hari
minggu serta hari libur dalam sebulan.
1.8.
Pentaripan
Untuk pentaripan maka harus
ada meter yang menghitung berapakah banyak pemakaian suatu pelanggan. Di Indonesia meter ditaruh pada fasilitas
provider telekom, sedangkan di Eropah meter ditaruh pada pelanggan ( apakah
keuntungan dan kerugiannya ). Di Amerika serikat maka sistem pentaripan adalah
rata dalam sebulan untuk hubungan lokal. Pakai atau tidak pakai maka pelanggan
harus membayar $10,- perbulan diluar sambungan interlokal / internasional.
Perhitungan biaya
pemakaian dilakukan dengan sistem pulsa. Tiap tiap pulsa diberikan satu harga.
Dan pulsa pulsa ini menggerakkan meter pelanggan.Di Indonesia harga tiap pulsa
adalah Rp. 150,- + ppn 10 %. Dan tagihan dalam satu bulan adalah jumlah pulsa
dikalikan Rp. 150,- ditambah biaya berlangganan ( pakai / tidak pakai bayar ).
Sebenarnya biaya langganan ini adalah pembayaran biaya maintenance saluran (
kabel lokal ).
Perioda pulsa tersebut ditentukan
oleh :
a. Jarak antara dua tempat.
b. Waktu(sibuk / sedang /
tidak sibuk)
c. Kesulitan pencapaiannya.
d. Jenis pelayanannya (
leased channel / publik / conversation or point to poin, ingin perincian tagihan etc.)
e.Political isue (
pembangunan daerah/ cross subsidi / pancing demand )
f. Besarnya kapasitas yang
dipakai oleh pelanggan.
g.Lintas batas negara (
karena tiap negara mempunyai regulasi sendiri )
Contoh. Untuk sambungan lokal maka perioda satu pulsa
adalah 3 menit. Untuk hubungan yang lebih dari 30 km maka satu pulsa adalah 2
menit. Pada jam sibuk maka perioda pulsa tersebut dipercepat 25 – 50 %. Untuk hubungan jakarta bandung dibawah 200
Km maka perioda pulsa adalah 5 detik. Sedangkan untuk jarak diatas 200 km dan
dibawah 800 km maka perioda pulsa adalah
4 detik, sedangkan diatas 800 km perioda pulsa 3 detik. ( dlsb ).
Mengapa kebijakan ini diambil?
Sentral telepon mencatat
semua data pemakaian pelanggan. Tetapi pencatatan ini membutuhkan biaya yang
cukup besar. Perincian biaya membutuhkan memori untuk merekam data pembicaraan
yang terdiri dari informasi pengirim,
penerima, waktu, lama dan rupiah. Jika pelanggan tidak menginginkan perincian
tagihan maka tidak perlu dicantumkan. Umumnya perincian tagihan hanya dilakukan
untuk sambungan interlokal dan internasional serta sambungan – sambungan khusus
. Misalnya untuk sambungan lewat operator.
Pencatatan dilakukan
dapat dengan sistem :
- A M A = Automatic
message accounting
- LAMA = Local Automatic
message accounting ( dilakukan oleh sentral lokal )
- CAMA (Centralized
automatic message accounting )
- Catatan Operator
bila ANI ( Atuomatic number
identification ) tidak ada atau untuk jalur khusus seperti hotel.
Pertanyaan:
-
Bacalah buku petunjuk telepon dan uraikan
cara PT TELKOM mentaripkan jasa teleponnya.
-
Disamping telepon, jasa apa lagi yang
disediakan oleh penyelenggara Telekomunikasi lewat saluran teleponnya?
-
Menurut anda bagaimanakah pengaturan tarip
untuk hubungan antar mobile station?
-
Apakah wajar jika menggunakan telepon mobile
( cellular ) taripnya lebih mahal dari
fixed telephone walau jaraknya relatip sama?
-
Seperti kita ketahui bahwa hubungan fixed
sekarang ini dilayani oleh PT. TELKOM sedangkan mobile station dilayani oleh
penyelenggara yang lain. Bagaimana kira
– kira pentaripan antara mobile station ke fixed telephone atau sebaliknya.
-
Bagaimana pula pentaripan antara pelanggan
cellular pada penyelenggara yang berbeda?
-
Percakapan SLI berhubungan dengan pihak
luar negeri. PT Satelindo/ Indosat pada
satu pihak di Indonesia. Ada dua maca perhitungan antara kedua pihak tersebut
yaitu Sender keep all dan fifty – fifty.
Apakah bedanya?
PERANGKAT
TERMINAL DAN FEATURE – FEATURE
SENTRAl
2.1. Pesawat telepon.
Pesawat telepon mempunyai 4
fungsi dasar yaitu :
-
sumber suara
-
penerima suara
-
sistem pengebelan ( signaling )
-
alat pemutar / dial ( pengirim pengebelan ).
Diluar fungsi diatas,
beberapa pesawat telepon sekarang ini mempunyai fungsi tambahan tergantung
kecanggihannya. Misalkan fungsi redialing, memory, hold, musik dll.
Semua fungsi diatas
mendapat catuan tenaga dari sentral telepon
sebesar – 48 Volt dc.
2.1.1 sumber suara.
Sumber suara berbentuk sebuah
microphone yang merubah gelombang suara longitudinal menjadi perubahan arus listrik yang dapat disalurkan
ke sentral telepon.
Membran getar
dengan elektroda tetap dihubungkan
dengan serbuk arang atau kondensator. Jarak antara kedua bagian ini akan menentukan
rahanan atau kapasitansi sehingga arus listrik dari sentral yang dicatu oleh
batere akan berubah ubah. Tanpa pergerak
membran maka arus listrik akan mengalir tetap. Dengan adanya pergerakan membran
maka arus listrik berubah ubah
Dengan demikian arus
yang mengalir di saluran adalah i dc+ i ac
Perubahan inilah yang akan
ditangkap dan disalurkan oleh sentral kepihak lawan (penerima ).
2.1.2 penerima
suara.
Penerima
suara menerima i dc+ i ac.
Melalui sebuah transformer hingga yang lewat hanya iac . Arus ini
menggerakan membran getar penerima yang berbentuk sebuah speaker hingga
menghasilkan perubahan listrik menjadi suara.
Jelaskan
cara kerja speaker.
-
apakah fungsi magnet tetap
dan apakah pula fungsi gulungan kabel pada ujung magnet tersebut.
2.1.3 sistem
pengebelan ( signaling )
Dalam
pesawat telepon terdapat sistem penerima
pengebelan yang fungsi-nya untuk memberikan tanda bahwa ada pang-gilan.
Panggilan tersebut dari sentral telepon.
Sistem
pengebelan ter-sambung kesentral telepon
hanya pada saat pesawat telepon tidak diangkat.
Sehingga sistem pengebelan ini dapat diaktifkan oleh sentral telepon.
Pada saat telepon diangkat maka sistem pengbelan ini di putuskan terhadap
sentral.
Untuk melakukan pengebelan maka
sentral mendeteksi apakah tahanan total jaringan kabel dan pesawat telepon
rendah atau besar. Jika tahanan besar maka sentral menganggap bahwa pesawat
telepon tersebut sedang tidak terpakai ( On hook ) sebaliknya jika tahanannya
rendah pesawat telepon tersebut sedang terpakai ( off Hook ).
Supaya dapat menggerakkan bel maka
frekwensi sinyal bel hanya 25 Hz, mengapa demikian (mengapa tidak 1000 Hz)
2.1.4 Alat
pemutar ( dial ).
Alat pemutar ada dua macam. Pada sistem lama maka alat pemutar berbentuk
rotary yang menghasilkan pulsa – pulsa sejumlah nomor yang diputar. Mis. Nomor
yang diputar adalah 8 maka ketika kembali dari penempatan angka 8 , terjadi
putus kontak berbentuk pulsa selama 8
kali. Pada waktu penempatan maka terjadi hubungan yang panjang yang menjadi
tanda waktu antara digit yang diputar. Misalkan angka 83 yang diputar. Maka pertama
ditempatkan dulu angka 8 rata – rata waktu putar dari posisi standby ke posisi
8 selama 400 ms. Kemudian
pesawat dial dilepas hingga terjadi putus sambung sebanyak 8 kali. Kondisi
putus selama 66.6 ms sedangkan kondisi sambung 33.3 ms. Sesudah itu ditempatkan
angka 3 ( selama 400 ms ) lalu disusul
putus sambung 3 kali. Jika semua digit telah lengkap dikirim maka sentral akan
mengevaluasi dan kemudian meneruskannya
dengan menyambungkan ketujuan. Pada saat itu sentral mengirim signal untuk pengebelan.
Untuk pesawat yang modern
sekarang maka sistem dial tidak lagi
menggunakan sistem rotary tetapi push button. Jika angka 8 ditekan maka akan
dibangkitkan deretan pulsa sebanyak 8 kali dan dislingi oleh pulsa selebar 400
ms secara elektronik ( Pulse mode ). Pada pesawat telepon juga dilengkapi
dengan tone mode yang berarti sistem dialing tidak berdasarkan jumlah deretan
pulsa melainkan pada kombinasi dua frekwensi untuk mengenali suatu digit ( dtmf
= dial tone multi frekwensi ).
Contoh pengaturan dtmf. (tergantung
sistem signalingnya )
sirkit bicara dasar telepon.
Pada
saat pembicaraan maka terbentuklah sirkit pada kedua party yang berhubungan
sebagai gambar dibawah ini.
Kabel
yang terbentang antara kedua partay hanya sepasang. Tetapi kabel itu dapat
menyalurkan pembicaraan kedua arah.
Pada
saat bicara maka arus bicara tersebut akan ditransfer ke jaringan dan disalurkan kepada penerima dipihak
seberang. Dari sirkit diatas kita lihat
juga bahwa arus tersebut juga diterima oleh penerima sendiri hingga kita selalu
dapat mendengar suara sendiri pada saat berbicara ( side tone ). Sirkit bicara
semacam ini disebut hubungan dua kawat dalam arti kirim dan terima melalui
sarana yang sama.
Untuk
menekan supaya suara yang terdengar dari pembicaraan sendiri ( side tone )
tidak telalu keras maka dipakailah sirkit penekan side tone yang berbentuk
jembatan wheatstone.
Penekanan
side tone ini penting untuk menekan effek psikologis. Secara psikologis jika kita mendengar suara
kita keras, maka akan terpikir bahwa penerima disebrang sana juga menerima
keras. Sebab itu kita akan bicara lebih perlahan. Demikian pula sebaliknya jika kita mendengar lemah, maka kita pikir
disebrang sana terimanya juga lemah dan kita akan memperkeras suara kita.
Pesawat
telpon dapat dilengkapi oleh kunci anti interlokal. Tetapi kunci ini tidak
berfungsi lagi jika sipencuri pulsa membawa pesawatnya sendiri kemudian
menyambungkannya kepada jaringan.
Dapat
pula telepon yang terkunci dengan gembok di gunakan. Karena pada dasarnya saat
me”dial “ adalah sambung – putus. Maka oleh seorang yang terlatih kait telepon
ditekan dengan cepat hingga terjadi sambung putus. Jika cara sambung putus
tersebut dapat diterima oleh sentral maka sambungan pun dapat dilayani oleh
sentral. Ini adalah akal – akalan oleh orang yang bermental tidak benar.
Untuk
pesawat yang menggunakan dial dengan dtmf
maka proses pencurian pulsa telepon dapat dilakukan dengan menggunakan
kalkulator yang menggunakan sistem dtmf pada tombolnya. Artinya ji ka tombol
kalkulator ditekan maka akan keluar bunyi tone sesuai dengan kode dtmf. Bunyi
tersebut didekatkan pada microphone maka sentral akan menerima pesan dial
tersebut dan sambungan dapat dilayani.
2.2.
Jenis – jenis pesawat
telepon dan penggunaannya.
2.2.1
telepon Umum
Pada
dasarnya telepon umum mempunyai konfigurasi yang sama dengan telepon biasa.
Hanya ditambahkan alat untuk mengontrol lama pembicaraan telepon.
Ada
beberapa macam telepon umum :
- telepon
umum uang logam (coin ). Pada pesawat ini maka Off hook baru terjadi jika pesawat sudah diangkat dan
coin sudah dimasukkan. Kemudian ada pengatur waktu untuk mengatur lamanya
pembicaraan sesuai dengan coin yang dimasukkan.
Telepon umum jenis ini terbagi dua pulsa yaitu yang coinya tetap dan hanya untuk lokal atau coin
dapat berragam dan dapat digunakan untuk telepon interlokal.
Telepon
umum kartu adalah telpon umum yang
aktivasi off hooknya dengan kartu magnetik. Pada kartu magnetik itu dituliskan
jumlah pulsa telepon yang tersedia dan boleh digunakan oleh pemegang kartu.
Pada saat kartu dimasukan maka pesawat telepon akan membaca informasi tersebut
kemudian menguranginya sesuai dengan pemakaian oleh pemegang kartu. Dalam hal ini maka tidak coin yang harus
dikumpulkan oleh petugas. Yang menjadi masalah adalah distribusi kartu ini di
Indonesia. Setiap cabang distribusi harus ada sharing pendapatan yang semakin
banyak jalur distribusinya semakin berkurang pula revenue telekom. Disamping
itu kartu tersebut belakangan ini dapat dimanipulasi hingga provider dirugikan
banyak.
- Pesawat
telepon umum smart card. Fungsinya sama dengan pesawat telepon umum kartu.
Hanya dalam membaca smart card, maka identitas kartu tersebut tercatat
disentral telepon dan jumlah pulsa
yang
tersedia juga tertera sentral telepon tertentu ( Khusus untuk smart carad ) .
Dengan menggunakan pesawat telepon umum ini, tidak lagi dimungkinkan pemalsuan
pulsa.
2.2.2
PABX (Privat Branch Exchange
)
Pelanggan
dapat saja menggunakan dua pesawat telepon untuk satu line telepon dari
sentral. Hal ini dilakukan dengan cara
memparalelkan kedua pesawat telepon tersebut.
Dengan
sistem paralel ini maka kedua pesawat telepon tersebut dapat berhubungan. pada
saat yang sama salah satu atau keduanya akan terhubung dengan sentral karena
kondisinya off hook. Pada saat terhubung ini maka idle tone akan terdengar.
Jika salah satu pesawat telepon melakukan dial, maka dial tersebut tidak dapat
terkirim ke sentral karena putus – sambung
dial terganggu oleh pesawat yang lain.
PABX ( Private branch exchange ) diperuntukkan bagi fasilitas
internal pelanggan. Dengan PABX ini maka pelanggan dapat menggunakan telepon untuk berhubungan satu sama lain dalam
fasilitas pelanggan . Dalam kejadian ini maka
hubungan ke sentral telepon provider dapat tidak “off hook “ karena pembicaraan
adalah internal pelanggan.
Pada
dasarnya PABX adalah sebuah sentral mini
yang khusus dibuat untuk kebutuhan pelanggan dan bukan provider telekom.
Biasanya yang memakai adalah Intitutional, corporate dan perkantoran. Kini PABX
sudah dapat dibuat dalam ukuran kecil ( mini elektronik PABX ) dengan kapasitas hanya 4 satuan
sambungan dan dipakai rumah yang
cukup besar. PABX yang besar, dapat pula
mencatat pemakaian oleh pesawat – pesawatnya mirip dengan sebuah sentral. Dua
PABX atau lebih tersebut dapat
dihubungkan satu sama lain dengan sistem junction. Feature- feature yang
ditawarkan oleh PABX cukup banyak dan
dapat dibaca pada session tersendiri mengenai PABX.
2.3.
Fasilitas / features yang
diberikan oleh penyelenggara Telekomunikasi.
2.3.1 Fasilitas DID ( Direct
Inward Dialing )
Fasilitas DID diberikan kepada
pelanggan dengan penggunaan saluran telepon yang banyak. Jika didalam kantor
pelanggan terdapat katakanlah minimal 300 nomor telepon PT. telekom maka PT
telkom dapat memberikan satu group nomor
kepada pelanggan tersebut, misalkan 3271xxx. Dimana xxx adalah nomor telepon
individual meja tertentu didalam kantor tersebut. Jika antara kantor ingin
menelpon tidak perlu menekan digit lengkap, cukup xxx saja. Tetapi orang dari
luar harus menekan nomor lengkap yaitu 3271xxx. Dalam hal ini kantor tersebut
tidak perlu menggunakan PABX sendiri tetapi telekom yang menyediakannya. Sistem pembayarannya adalah Seperti
pembayaran telepon biasa ditambah biaya fasisilitas DID.
2.3.2 Hunting
sistem
PT.
TELKOM dapat juga memberikan satu nomor untuk mengidentifikasi kantor tersebut.
Jika seseorang ingin menelpon kantor tersebut dan sulit untuk mendapatkan nomor
mana yang sedang tidak terpakai, maka PT. Telkom dapat menolongnya dengan
sistem Hunting.
Dengan
sistem hunting, maka pelanggan itu dikenal hanya mempunyai satu nomor saja mis.
XXX-YYYY. Semua orang yang ingin menepon cukup men”dial XXX- YYYY” maka sentral
telkom akan mencarikan nomor mana diantara kepunyaan kantor tersebut yang tidak
terpakai. Dengan cara ini akan memudahkan pelanggan yang memanggil dan juga akan menguntungkan
telkom ( mengapa ?).
2.4.
Transmisi signal lain yang
menggunakan saluran telepon.
Sampai
titik ini kita hanya membahas komunikasi suara saja. Investasi untuk jaringan
telekom ini sungguh luar biasa besarnya.
Sebab itu pemanfaatannya
juga harus seoptimal mungkin.
Transmisi dari informasi lain menggunakan network telepon. Pada dasarnya
saluran suara dapat dilalui oleh
informasi bentuk binary dengan cara
ditumpangkan padanya. Untuk menyalurkan bit stream pada saluran telepon,
maka informasi itu harus ditumpangkan pada saluran telepon. Proses
penumpangan ini disebut Modulasi.
Proses modulasi ini dilakukan
sebagai berikut:
- sebuah
sinusoida murni dimasukkan pada kanal voice. Jika tidak terjadi sesuatu maka
dipenerima juga akan diterima signal sinusoida murni ( kecuali jika ada cacat
dijalanan ).
- Informasi
berbentuk pulsa ditumpangkan padanya dengan cara merubah amplitudo ( AM) ,
Frekwensi ( FM ) atau phasa (PM) –nya.
2.4.1
saluran telepon untuk
penyaluran data digital
Perkembangan
teknologi telah menunjukkan bahwa saluran suara dapat digunakan untuk
menjalurkan informasi lain. Biasanya kecepatan informasi dinyatakan dengan
satuan – satuan :
Bits
– pulsa perdetik bps
Word-
deretan 6 karakter wps
Baud
– banyaknya simbol yang disalurkan dalam
satu detik. Jika diketahui bahwa satu simbol membawa 3 bit, maka 90 KBps adalah
sama dengan 30 Kbaud/detik.
Contoh
soal :
·
Sebuah kanal suara
menyalurkan signal data dengan kecepatan 75 bps dan tiap karakter terdiri dari
5 bit + 1 bit start dan 1.5 bit
stop. ( total 7.5 bit ). Berapakah wpm yang disalurkan ?
Jawab: untuk satu karakter maka dibutuhkan
7.5 bit maka untuk 6 karakter dibutuhkan
45 bit/ word. Dengan kecepatan 75 bps
maka jumlah word yang dikirim dalam 1 menit adalah : (75 bps x 60 s )/ (45
bit/word ) = 100 word.
·
sebuah data dengan
kecepatan 1500 wpm termasuk parity ( 8
bit per karakter ). Hitung bps.
Jawab :
1500 wpm =1500word/minX6kar/word
x 8 bit/car x (1/60) min /sec = 1200 bps.
Macam informasi antra lain :
-
Telegraph kecepatan 50-200
bps
-
Telex kecepatan 50 bps
-
Teleprinter 100-600 bps
-
Data / komputer 600 – 7200
bps
-
Facsimile 1200 – 14400 bps
-
High speed data
transmission 56 KBPS.
dibawah ini akan dibahas secara sepintas cara kerja dan prinsip terminal
– teminal diatas. Melihat kecepatan informasi yang harus dilalukan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa kapasitas penyaluran saluran suara ,umumnya , lebih
besar dari pada kebutuhan. Untuk jelasnya akan dibahas
satu persatu.
2.4.2
Telegraph./ telex/ teleprinter
Telegraph adalah proses pengiriman karakter ( kombinasi sebanyak k. l 80 karakter ). Tiap
tiap karakter di kodekan dalam bentuk binary dengan 5 bit. Pada awal mulanya
telegraph dikirimkan dengan kode morse (
bentuk dot dan space). Sipengirim dan penerima sama – sama mengerti bahwa 1
karakter teridiri dari 5 bit (start stop- asinkronous dengan sistem kode Baudot ) atau 8 bit ( untuk sistem telegraph dengan mesin ).
Karakter tersebut dimulai dengan start space dan mark stop ( utk 5 bit ) dan 1
space start dan 3 mark stop.
Dengan
jumlah bit tersebut maka variasi karakter yang dapat dikirim adalah 2n.
Telegrap
menggunakan jaringan sendiri terpisah
dari jaringan untuk suara. Dalam
pembangunan maka jaringan telegraph sering ditumpangkan pada jaringan suara.
(pada junction / trunk )
Terminal
dengan mesin elektronik yang modern sekarang ini memilik fasilitas buffer.
Dengan buffer ini maka semua informasi yang dikirimkan di tampung dulu,
kemudian di manipulasi atau dikirim dengan kecepatan tinggi pada satu saat.
Dengan cara demikian maka buffer ini dapat menyalurkan banyak kanal telegraph
untuk
disalurkan pada satu kanal suara. ( multiplex ).
Khusus
untuk telex dengan kecepatan 50 bps, maka 1 kanal suara dapat menyalurkan
sampai 24 kanal telex. Proses multiplikasinya dila kukan dengan cara pemisahan
band frekwensi pada penyalurannya. ( silahkan pelajari sendiri sesudah bab
transmisi lewat ).
2.4.3
Komunikasi Data antar
komputer.
- Komunikasi
data antar komputer melalui kabel voice menggunakan modem.
- Kecepatan
modem tersebut sangat tergantung pada kwalitas saluran
- Jika
suatu saat terjadi gangguan pada saluran, maka kecepatan penyaluran akan
diperkecil oleh modem tersebut( dynamic ).
- Yang
penting dihitung dalam komunikasi data adalah throughput ( efektif penyaluran
bps).
- Dalam
penyaluran maka bit stream dari komputer ditambahkan beberapa bit lagi untuk
mengecek dan memperbaiki kesalahan. ( Error detection and error corection ).
- Pada
komunikasi data komputer tidak dapat dihindari kebutuhan protokol. Protokol ada
suatu set peraturan dimana dua pihak ( komputer ) mengerti tata sopan bertukar
informasi dan menggunakannya dalam berkomunikasi. Bit – bit tambahan sering disebut parity bit.
Semakin banyak parity maka semakin baik pula kwalitas pengiriman.
2.4.4
Facimile
Sistem
faksimile terdiri dari beberapa methoda untuk merubah gambar (graphic ) pada
sebuah kertas menjadi informasi dalam ben tuk pulsa yang disalurkan pada saluran suara. Pada
dasarnya, proses penyambungan
adalah seperti biasanya untuk suara. Ketika hubungan sudah terjalin, maka yang
berbicara bukan lagi suara manusia tetapi suara mesin yang terdiri dari sinusoida
murni ditumpangi informasi.
Suara mesin yang terdiri dari sinusoida murni ditumpangi informasi digital
fax.
Jadi
pada perangkat facsimile terdapat peralatan scaning untuk mengambil gambar
contoh, menkodekan menjadi bit yang disusun word by word. Pada saat
penyalurnyaannya maka pada pesawat facsimile terdapat modem( modulator dan demodulator
) .
Diujung
lain terdapat fax recorder yang membuat duplicat sesuai dengan signal yang
datang. Jika terjadi gangguan pada signal kirim maka gambarpun akan cacat.
Fax
recording dapat menggunakan sistem tinta dengan kertas elektrolit. electro kertas thermal . electropercussive
pada kertas biasa dan tergantung pada getaran penanya untuk menulit pada keras
tersebut. Cara lain adalah dengan dihubungkan dengan komputer dan komputer akan
membuat printout di printer.
Hal yang paling penting dalam
pengiriman fax adalah phasa dan sinkronisasi antara scanner dan recording.
Jika
dalam perjalanannnya, signal mengalami gangguan yang terus menerus maka kecepatan pengiriman signal akan
diturunkan oleh modem. Dalam hal ini
Modem tersebut menjadi penentu kecepatan pengiriman.
Pada
dasarnya, sistem pengiriman facsimile ini bukan merupakan sistem telepon.
Sistem telepon hanya digunakan sebagai tumpangan dan penyambungan secara
demand. Dengan demikian facsimile adalah
jasa ikutan ( buikan jasa dasar telekomunikasi
).
JARINGAN LOKAL DAN PEMELIHARANNYA
Jaringan lokal sangat penting
dalam jaringan telepon nasional. Hubungan lokal tidak menyumbang revenue yang
besar dibanding interlokal. Tetapi tanpa jaringan lokal tidak ada interlokal.
Jaringan lokal terdiri
dari saluran pelanggan, sentral lokal- primary, junction antar saluran lokal –
tandem – primary – sekunder .
Rata rata Investasi jaringan
telekomunikasi . (data ITU – T/ CCITT)
Pada negara yang berkembang atau
daerah luas dengan populasi kecil investasi lokal dapat mencapai 75 % dari
seluruh investasi.
Dalam
investasi maka pertimbang yang perlu diambil adalah faktor Quality of service
(QOS), politik dan ratio revenue/investasi.
Disamping itu beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan pula:
-
Kondisi geography suatu
lokasi
-
Jumlah calon pelanggan dan
kepadatannya
-
Kebudayaan bertelepon
-
Persentasi telepon bisnis
-
Lokasi sentral terdekat
yang sudah ada.
-
Skema jaringan nasional (
Trunk )
-
Sistem signaling dan
transmisi-nya.
Tiap
tiap faktor di atas harus tangani secara terpisah karena permasalahannya
berbeda tetapi mempunyai keterkaitan satu sama lain.
Semua pelanggan dihubungkan ke sentral via pasangan kabel dengan panjang
terbatas. Pembatasan ini mempertimbangkan faktor kepuasan pelanggan dan
kemampuan sistem signaling. Dengan kata lain pelanggan harus dapat mendengar
pembicaraan dengan suara yang enak ( kepuasan pelanggan ) artinya tidak terlalu
keras dan tidak terlalu lemah. Disamping itu sistem signaling harus dapat jalan
melalui pasangan kabel tersebut.
Saluran
dari sentral telepon ke pelanggan (saluran lokal )
Saluran / Jaringan Lokal adalah saluran yang menghubungkan pesawat
pelanggan dengan MDP disentral telepon.
Ada
beberapa macam saluran lokal:
-
Saluran Lokal kabel
tembaga.
-
Saluran Lokal radio
-
Saluran Lokal kabel fiber
optik.
3.1.
Saluran lokal kabel
tembaga.(Jar lok at = jaringan lokal akses tembaga )
Saluran
pelanggan (subcriber loop ) berupa
pasangan kabel yang ditarik dari sentral hingga ke tempat pelanggan. Saluran pelanggan menyalurkan arus listrik
searah ( dc-loop). Saluran pelanggan harus dapat memberikan pelayanan untuk:
-
Catuan tegangan / arus
pada pesawat pelanggan ( batery ) ® catuan
DC disentral sebesar k. l 48 Volt.
-
tegangan pada bel di pesawat pelanggan .
-
pendekteksian apakah
pesawat telepon diangkat (Off hook ) atau terletak ( on Hook ) untuk mengakses
sentral telepon.
-
Penyaluran pulsa dial dari pelanggan ke sentral.
Panjang saluran pelanggan tidak tak terbatas. Keterbatasan itu terutama
mempertimbangkan faktor redaman
pembicaraan ( keras/lemah à menyangkut rancangan transmisi ) dan signaling (à rancangan tahanan jerat/ loop resistance).
Saluran pelanggan yang digelar dari sentral ke rumah terdiri dari :
-
saluran primer atau saluran catu langsung
-
saluran sekunder
-
saluran penanggal
-
saluran dalam rumah.
·
Saluran primer menghubungkan sentral dengan rumah kabel ( RK ). Rumah
kabel merupakan suatu kotak di pinggir jalan dan berfungsi un
tuk
mengarahkan saluran ke banyak tujuan yang
berbeda.
·
Rumah kabel merupakan
terminasi saluran primer, dan disambungkan dengan kotak pembagi (DP=
distribution point ) dengan kabel
sekundair.
·
Kapasitas DP biasanya
antara 10 dan 20 pelanggan tergantung pada kepadatan daerah yang dilayani.
·
Dari DP, 20 saluran
diteruskan kerumah – rumah menggunakan saluran/ Kabel penanggal. Panjang maksimum saluran penanggal adalah 250
m.
·
Akhirnya dari didalam
rumah digelar saluran dalam rumah.
·
Biasanya kabel tembaga
yang dipakai berdiameter 0,6 mm. Penggunaan kabel dengan diameter tertentu akan
menentukan jarak jangkau sentral ke pelanggan. Akan dibahas kemudian.
·
CTL adalah Catuan
Langsung. CTL adalah sebuah RK yang letaknya
dekat dengan sentral atau berada dalam satu gedung perkantoran ( dengan
pelanggan banyak). Dari CTL, tanpa lewat Sekunder dan DP, langsung ditarik
kepelanggan masing – masing.
Saluran primer biasanya terdiri dari banyak pasangan (multi pair ) dan
ditanam di dalam tanah. Kapasitasnya
dari 100 pasang sampai 1600 pasang. Untuk pemasangannya harus mendapat ijin
dari pemda. Dibeberapa negara gorong – gorong tempat saluran adalah milik pemda
dan penyelenggara harus menyewa kepada pemda. ( manakah yang lebih baik
dibandingkan dengan sistem di Indonesia )
Saluran sekundair juga ditanam ditanah, tetapi ada juga yang ditaruh diatas
tiang jika kapasitasnya kecil. ( pertanyaan: berapakah maksimum jumlah pasang
kabel dalam kabel sekundair ?) Satu RK dapat melayani samapi 200 DP/KP
sedangkan satu DP melayani sampai 20 rumah.
Masalah yang rumit dalam perkabelan ini adalah masalah administrasi
pencatatannya. Pencatatan ini penting untuk memudahkan perbaikan jika ada
gangguan. Kabel dibawa dari pabrik dalam bentuk gulungan (Haspel ). Satu
haspel paling panjang 500 m dan semakin besar kapasitasnya semakin pendek per
haspel.
Oleh
kaena itu penyambungan kabel tidak dapat dihindari dalam penggelarannya.
Penyambungan kabel primer dilakukan didalam tanah. Untuk itu perlu dibuatkan
suatu ruang dibawah tanah / ditengah jalan. Ruang itu disebut “Man Hole “.
Manhole
harus cukup besar untuk bergerak orang dan pencahayaan dan harus tertata rapi .
Kenyamanan didalam Man
hole
membuat kerja penyambungan menjadi lebih baik.
Tidak
dapat dihindari bahwa manhole ini akan tergenang air pada saat hujan. Sebab itu
semua sambungan harus ditutup rapat ( kedap air ) . Jika bocor maka cross talk
tidak dapat dihindari karena air adalah pengantar listrik yang cukup baik.
Dalam rangka menanggulangi kemungkinan air merembas kedalam bungkusan kabel
maka dari sentral ditiupkan gas kering kedalam kabel . Dengan gas kering ini maka didalam kabel tekanan
lebih besar dan dapat menolak air.
Masalah
di Indonesia, banyak penutupan sambungan tidak benar hingga kebocoran sering
terjadi. Dengan demikian pompa angin di sentral akan terus bekerja. Akhirnya
peniupan ini di hentikan ( bayangkan akibatnya).
Masalah
lain pada perkabelan adalah saluran penanggal. Kabel ini merupakan kabel
tunggal ( bukan multipair ). Kabel ini sering terkelupas karena kena benang
layang – layang. Pengelupasan ini akan
membuat kawat tembaga didalamnya bersentuhan dengan udara yang
menimbulkan korosi. Jika korosi ini terus berkepanjang maka kabel tersebut akan
putus.
Disamping
itu kabel penanggal tidak dapat disambung begitu saja. Jika terjadi putus maka
yang diganti adalah satu kabel sepanjang jarak antar dua tiang ( mengapa ?).
Untuk
menghindari putusnya kabel maka saluran penanggal dibuat dengan penguat Kawat
besi ( baja ) seperti gambar dibawah ini.
3.1.2
Redaman saluran lokal
Faktor
redaman pada saluran lokal harus diperhitungkan berkaitan dengan kenyamanan
pelanggan. Dalam penentuan besar redaman ini mau tidak mau harus ditentukan
secara subjectiv dan statistik.
Umumnya
frekwensi suara manusia terbesar ( 90 % ) ada pada daerah 300 Hz – 1500 Hz. Jika diperhitungkan dengan
harmonik yang berarti maka suara manusia berada pada frekwensi 300 Hz – 2500 hz. Jika perusahaan
telekomunikasi membatasi frekwensi tersebut pada 300 – 3400 KHz maka pelanggan
akan cukup mendapat service yang memuaskan. ( ingat pesawat telepon tidak
digunakan untuk mendengar musik ). Bandwidth 300 – 3400 sering disebut VBW (
voice bandwidth )
Suara
yang disalurkan pada kabel telepon mempunyai frekwensi 0,3 - 3,4 KHz. Kabel menimbulkan redaman baik
untuk komponen DC ( arus searah ) dan AC ( arus bolak balik).
Semakin
panjang rentang kabel, maka redaman semakin besar. Disamping itu diamter kabel
juga menentukan besarnya redaman.
Dibawah ini diberikan menghitung redaman kabel tersebut:
Redaman
arus DC ditentukan oleh tahanan DC kabel (W )
Rdc=(0,4/d)2
. 280 W/km
Dimana
: d= diameter kawat dalam mm
Redaman
arus AC ditentukan dalam satuan dB. ( lihat dibelakang ) dan dinyatakan dengan
parameter a (
dB/km)
a =1.4
d2 — 3.6 d + 2.8 dB/km
Besarnya
tahanan DC yang dibolehkan antara sentral dan pesawat pelanggan ditentukan
sebesar 2000 W,
termasuk didalamnya besar tahanan untuk drop tegangan dipesawat telepon sebesar
300 W.
Redaman
suara yang dibolehkan kurang lebih 7.5 dB. Angka 7.5 dB bersifat subjectiv.
Jika kita dapat menerima level suara yang lebih kecil maka angka 7.5 dapat
ditambah. Tetapi saat ini PT TELKOM menetapkan redaman sebesar 7.5 dB.
Pertanyaan:
Jika
kabel yang dipakai oleh PT TELKOM berdiameter 0.6 mm hitunglah jarak jangkau
maksimum sebuah sentral. Berapakah tegangan dc pada pesawat ketika sedang
bicara ( OFF- HOOK) dan ketika tidak sedang bicara ( ON – HOOK)
Jawab.
Tahanan dc/km ® Rdc=(0.4/0.6)2.280
W/km=124
W
ahanan maksimum= 2000 – 300 W=1700
W
Jarak jangkau ditinjau dari arus
DC =
1700/124 W
=13,7 km.
Arus
DC minimum yang dibolehkan adalah
Idc
= 60 / 2000 W =30
mA
Teg
pd pesawat telepon ketika sedang berbicara adalah
Vdc=
300/2000 X 48 Volt= 7,2 Volt.
Tegangan
ketika sedang tidak bicara ( OFF – HOOK) tetap 48 volt karena pesawat telepon
merupakan tahanan terbuka.
Redaman kabel a
=1.4X0,62–3.6 X 0.6 + 2.8 =1.15 dB/km
Jarak
maksimum = 7.5 / 1.15 km = 6.6 km.
Dari
kedua angka diatas maka ditentukan jarak jangkau sentral maksimum adalah 13 km
dan bukan 13.7 km.
3.2.
Saluran lokal radio ( Jar
Lok ar = Saluran lokal akses Radio )
Saluran
lokal menggunakan radio biasa disebut WLL ( wireless local loop). Sistem radio yang digunakan hanya untuk
menggantikan fungsi kabel antara sentral dengan pelanggan. Pelanggan sendiri bersifat
fixed / tetap karena itu antena -nya cukup besar dan diletak diatap rumah.
Dengan
perkembangan teknologi maka penerima dapat menjadi lebih kecil dan sistem
penerimaan lebih peka. Perkembangan ini memungkinkan penerima bergerak pada
satu area terbatas. Dalam arti pesawat pelanggan tidak dapat bekerja di luar
daerahnya karena tidak terdaftar / dikenali oleh sentral.
Pada dasarnya WLL terdiri dari perangkat – perangkat seperti pada gambar
dibawah ini. Penggunaan Jarlokar dikhu-suskan untuk daerah – daerah yang susah
terjangkau oleh kabel tembaga. Atau untuk daerah yang kabel tembaganya sudah
habis sedangkan daftar tunggu masih
banyak.
Fungsi
RBS sebagai terminal radio transceiver ( kirim – terima ) di sisi sentral telepon. Penerima radio di
rumah berfungsi menerima/mengirim sinyal radio dan merubahnya menjadi sinyal
telepon.
Sebenarnya
sistem cellular GSM( PT Satelindo, PT Telkomsel, PT Xlcom, IM3 ), AMPS, CDMA
(Komselindo ) adalah salah satu dari
sistem WLL, tetapi bersifat lokal s/d internasional serta mempunyai kemampuan
jelajah. Disamping itu sistem GSM mempunyai sifat roaming (penjelajahan)/
bergerak bagi pelanggan yang bergerak, Sehingga dapat digolongan terpisah/
berbeda dari WLL.
Keuntungan
menggunakan Jarlokar:
-
menjangkau daerah yang
sulit dicapai
-
flexible dalam jumlah
pelanggan yang dapat dilayani
-
biaya operasi dan
pemeliharaan rendah karena hanya menyangkut biaya pemeliharaan perangkat radio.
-
Harga lebih murah, karena
satu perangkat radio dapat menangani banyak pelanggan.
-
Tidak perlu berhubungan
dengan pemda, hanya dengan direktorat frekwensi.
-
Pemasangan cepat karena
tidak perlu mencheck keter-sediaan kabel.
-
Bagus untuk daerah baru
yang data statistik hubungannya belum diketahui.
-
Sentral jarlokar bisa
bergabung dengan sentral lokal biasa, bisa pula berdiri sendiri tergantung pada
jumlah pelanggan RBS.
Kelemahan
Jaringan lokal:
-
keterbatasan lebar pita
frekwensi radio yang dapat dilayani. Umumnya mutu pembicaraan tidak begitu
prima.
-
Umumnya antena fixed
subscriber dengan BTS harus dapat saling lihat satu sama lain. Dengan perkataan
lain, antena harus diletakan ditempat
yang tinggi.
-
Kehandalan lebih kecil dibandingkan dengan Jarlokat
karena tergantung pada perangkat radio.
3.3.
Jaringan Lokal akses fiber
optik ( Jarlokaf )
Fiber
optik dapat menghantar informasi dalam jumlah banyak. Pada mulanya Fiber optik
digunakan sebagai sarana transmisi antara sentral – sentral pada hirarchi yang
tinggi. Tetapi perkembangan teknologi fiber optik ini, memungkinkan untuk
diterapkan pada loop pelanggan.
Berdasarkan
tempat peralihan sinyal optik (TKO = titik Konversi Optik ) menjadi sinyal
elektrik di pelanggan maka dibedakan
beberapa arsitektur Jarlokaf. Yaitu:
-
Fiber to the Zone (
FTTZ). TKO terletak di RK dan dari RK
dihubungkan ke pelanggan dengan kawat tembaga melalui DP. Panjang kawat tembaga
yang digunakan kepelanggan dalam orde km.
-
Fiber to curb ( FTTC ) TKO
terletak di DP dan dari DP kepelanggan menggunakan kabel tembaga dalam orde
ratusan meter.
-
Fiber to the Building ( FTTB ) TKO terletak di sebuah bangunan perkantoran
yang besar dengan nomor telepon yang banyak dan bertindak sebagai RK. Sistem
ini mirip dengan istilah CTL ( catuan langsung ). Dari FTTB ke pelanggan
menggunakan kabel tembaga. Dalam konfigurasi ini tidak adalagi DP.
-
Fiber to the Home ( FTTH).
TKO terletak di rumah – rumah pelanggan dan langsung dihubungkan kepesawat
pelanggan dengan kabel dalam rumah. Ordenya sampai puluhan meter ( kalau
dimensi rumah pelanggan juga puluhan meter )
Jaringan
Fiber optik sebagai jaringan lokal, mempunyai konfigurasi yang sama dengan
Jarlokat hanya istilahnya berbeda. Sebagai ganti MDP di sentral digunakan
perangkat OAN ( optical Access Network ). Sebagai ganti RK digunakan perangkat
PON ( Passive Optical Network ) atau AON ( active Optical Network). Dan terakhir sebagai ganti DP digunakan ONU (
optical Network Unit ). Dari ONU
hubungan kepelanggan langsung terjadi dengan menggunakan kabel tembaga (
saluran penanggal ). Saluran ini dipakai karena jarak yang dekat antara ONU ke
pelanggan.
Alasan
penggunaan fiber optik untuk akses jaringan pelanggan adalah:
-
kebutuhan pelanggan akan
pelayanan dengan pita frekwensi yang lebih lebar dari voice Band width (VBW)
misalkan : untuk penyaluran video, data kecepatan tinggi dll. Sehingga aplikasinya bukan hanya untuk
percakapan telepon, tetapi juga entertainment, multimedia, dlsb.
-
Fiber optik mempunyai
kapasitas yang besar dan dapat menggantikan kabel primer dengan sangat berarti.
bayangkan diameter kabel primer dengan 1200 pasang kabel untuk 1200 pelanggan rumah ( k. l. 8
cm. ). Bayangkan pula Fiber optik dengan diameter ini dalam mikrometer ( ukuran
rambut ) dan dibungkus oleh pelindung hingga sebesar k. l 1 cm. Fiber optik ini
dapat membawa sekali gus 40.000 saluran.
-
Dengan diamter yang besar
maka satu gulung kabel primer hanya dapat membawa kabel sepanjang ~ <100 m. Untuk menggelarnya maka
diperlukan penyambungan – penyambungan dan setiap penyambungan dibuatkan
manhole. Pada penggunaan fiber optik maka satu gulungan kabel dapat membawa
sampai 1 km. Faktor ini dapat mengurangi jumlah manhole. Disamping itu
penyam-bungan fiber optik tidak perlu di manhole, karena tidak ada yang dapat
dilakukan oleh petugas terhadap Fiber optik.
-
Fiber Optik tidak terpengaruh oleh kebocoran pada sambungan karena tidak
mengurangi konduktivitas kabel. Dan
tidak terpengaruh oleh induksi gel radio atau noise yang berasal dari pengapian
mesin – mesin yang lewat.
-
Fiber optik sangat murah
dibandingkan dengan kapasitasnya. Sebagai contoh: mis harga 1 m pair kabel tembaga Rp. 50,- biaya pasang Rp. 50,-
juga. Maka harga 3 km kabel, 1200 pair adalah Rp. (50+50) X 3000 X1200= Rp.
360.000.000,-
Sedangkan
harga Fiber optik 12 urat ( kapasitas 12X40.000) Rp. 50.000,-/ meter. untuk 3
km harganya Rp. 150.000.000,-
-
Penempatan kabel optik
yang lebih kecil akan kelihatan lebih mudah dan lebih rapih. Disamping itu
jenis jasa layanan kepada pelanggan lebih banyak. Perkembangan bisnis / ekonomi
dapat lebih terpacu.
-
Kerugian menggunakan fiber
optik hanya kapasitasnya yang besar, sehingga sekali kabel putus maka pelanggan
yang komplain banyak sekali.
-
Bahan baku fiber optik
adalah pasir kwarsa. Dan
pasir kwarsa dunia ini jauh lebih banyak dari pada tembaga. Disamping
itu, dengan berkembangnya pemakaian fiber optik maka harganya akan semakin
turun.
-
Dengan menggunakan firber
optik, maka MDP menjadi hilang diganti dengan titik OAN. Hal ini membuat dimensi ruang sentral menjadi sangat – sangat kecil. Karena
sebagian besar ruang sentral digunakan untuk menyimpan MDP.
Sumber : http://jak-stik.ac.id/staff/aqwam/?en_6.-komunikasi-data,51
0 komentar:
Posting Komentar