Jenis Modem
Lebar pita dari
rangkaian telephone komersial terbatas antara 300 sampai 8000 Hz, sehingga
lebar pita 8.0 KHz tidak cukup untuk mengirimkan isyarat data digital tanpa
adanya distorsi. Karena itu, sebelum isyarat digital dikirimkan, isyarat
tersebut harus diubah dulu menjadi isyarat analog pada frequensi suara. Setelah
sampai pada alamat yang dituju, isyarat tersebut diubah kembali ke bentuk
digital. Pengubahan digital ke analog dirubah oleh perangkat Digital to Analog
kemudian dimasukan ke dalam perangkat Modulasi dan pada Penerima setelah di
Demodulasi kemudian gelombang analog diubah ke digital perubahan dilakukan oleh
perangkat Analog to Digital.
Dalam hal ini
pada setiap ujung komunikasi harus mempunyai perangkat tersebut di atas, yaitu
untuk pengirim harus punya Digital To Analog (DTA) dan Modulator sedangkan pada
penerima harus mempunyai perangkat Analog To Digital (ATD) dan Demodulator.
Modem sebagai kesatuan perangkat tersebut oleh ITU-T disebut Data Communication
Equipment disingkat DCE. Sedangkan EIA menyebutnya sebagai Data Circuit
terminating Equipment juga disingkat DCE.
Blok Diagram dasar dari sebuah Modem terlihat
pada gambar berikut :
Data input digital dari komputer atau
termi-nal, kecuali jika berupa Modem FSK, diumpankan ke penyandi (encoder)
dimana aliran bit disandikan menjadi Dibit 00, Tribit 000 atau kuarbit 000.
1. Modem Jarak Pendek
Jika sambungan jarak pendek akan disusun antara dua
terminal dalam sebuah gedung, bangunan besar, atau di daerah telephone
exchange, sering digunakan suatu perangkat jarak pendek (Short-Haul Device).
Perangkat jarak pendek, yang biasanya lebih murah dibanding Modem biasa disebut
Modem Jarak Pendek, Modem Lokal, Modem Jarak terbatas, Modem Eliminator, Modem
Baseband, dan berfungsi sebagai Line Driver, Line Receiver dan Line
Transciever. Peng-gunaan line driver, dan lain-lain, memungkinkan jarak antara
dua terminal sampai 15 meter seperti dinyatakan oleh rekomendasi ITU-T V24. IC
line transceiver berisi line driver dan line receiver seperti terlihat pada
gambar berikut :
a. Line transceiver,
b. Line driver & Receiver
2.
Modem Sharing Unit
Modem Sharing
Unit memungkinkan dua terminal menggunakan sebuah modem secara bersama-sama.
Konsep dasarnya dapat dilihat pada gambar di atas. Dua terminal akan mengakses
modem dan terminal pertama yang dipanggil akan menggunakan modem dan jalur
telephone. Setelah terminal mengirimkan data dan modem dilepas, terminal yang
lain dapat segera memanfaatkan modem dan
jalur telephone yang bebas. Modem Sharing unit akan bekerja sampai 19,2 Kbit/detik
dan dapat meneruskan isyarat sinkron maupun tak sinkron.
3. Multiplexed Modem
Yang dimaksud dengan multiple modem disini adalah
modem yang dapat menampung gelombang modulasi yang jumlahnya banyak, setiap
gelombang modulasi yang ditampung mempunyai frequensi carier yang berbeda-beda
dengan lebar bandwith yang sama. Ada
dua macam multiple modem yaitu :
a.
Time Division Multiplexing (TDM) yang berarti bahwa lebar bandwith dari
setiap gelombang modulasi yang dibawa oleh gelombang carier modulasi multipel
dikonversikan ke waktu yang sama ( n * t )
Time Division Multiplexing digunakan pada Baseband
Mode, dimana normalisasi cabel dikendalikan dari sebuah sumber Voltage akhir.
Effek dari interferensi external sangat rendah, sebagian besar matching dari
transmitter (pengirim) dan rangkaian interface penerima menggunakan cabel
coaxial yang diperhitungkan besar
tahanan (resistensinya) agar effek terhadap gelombang yang diterima tetap
memenuhi standard. Sebagai contoh, misalnya untuk menyalurkan data sebesar 10
Mbps dengan jarak beberapa ratus meter menggunakan resisten sebesar 50 Ohm,
akan membawa effek yang sangat besar apabila tidak diperhitungkan. Pada system
multidrop atau multipoint, digunakan system transmisi point-to-point dengan bit
rate yang tinggi pada chanal dengan menggunakan time-share, dimana pada setiap
point besarnya interval waktu dari data harus diperhitungkan besar dropnya agar
data mempunyai nilai yang tetap.
Gambar 33.
Pada saat di point B, gelombang akan mempunyai interval waktu yang lebih
kecil dibanding dengan pada A.
Time Division Multiplexing (TDM) digunakan untuk
membagi capasitas yang tersedia pada chanal transmisi baseband tersebut diatas.
Ada dua tipe
TDM yang digunakan yaitu :
1). Synchronous (atau putaran
tetap), masing-masing pengguna mempunyai acces untuk chanal dengan
mendefinisikan (synchronized) waktu interval yang tepat.
2). Asynchronous (atau putaran
sesuai permintaan), masing-masing pengguna mempunyai random acces untuk chanal
dan acces pada pengguna tunggal suatu chanal mempunyai durasi waktu tergatung
pada transmisinya.
Data normal yang
ditransmisikan menggunakan kedua system (DTEs) di dalam bentuk frame – Block
dari character atau byte, apabila menggunakan Synchronous TDM maka
masing-masing frame mempu-nyai panjang tetap. Untuk menjamin bahwa semua system
berjalan dengan baik di bagian cable transmisi, maka data dalam pengalokasian mereka
pada frame perlu diberi bit special patern yang dikenal sebagai Synchronizing
(atau disingkat sync) patern yang ditransmisikan pada permulaan masing-masing
frame. Oleh karena itu, system harus
mem-perhitungkan waktu start untuk masing-masing frame pada posisi frame (frame
sumber) untuk satu putaran komplit frame.
Apabila dengan menggunakan
Asynchronous TDM, perlu ditambahkan sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi
masing-masing start frame baru (dengan patern sync). Mekanisme yang dikerjakan
untuk menjamin bahwa masing-masing system dapat mengacces kembali chanal di
dalam fair way, yaitu masing-masing
frame mempunyai random acces untuk chanal yang akan digunakan untuk transmisi.
Asynchronous TDM, digunakan untuk type Lokal Area Data Network.
b.
Frequency Division Multiplexing (FDM) yang berarti bahwa lebar bandwith
dari setiap gelombang modulasi dikonversikan ke dalam frequensi yang sama (n *
f).
Sedangkan untuk Frequensi Divition Multiplexing digunakan pada Broadband Mode, transmisi multiple tergantung pada pendistribusian chanal yang bersamaan dalam sebuah cabel tunggal (coaxial). FDM memerlukan device yang dikenal sebagai Radio Frequensi (RF) modem, serupa dengan prinsip untuk Audio frequensi modem yang digunakan pada PSTN antara masing-masing device disambung dengan cabel. Kami gunakan term “Radio frequensi”, karena frequensi carier yang digunakan untuk masing-masing chanal berada di dalam spectrum frequensi radio. Frequensi Carier tersebut digunakan untuk memodulasi (mencampur) data yang akan ditransmisikan menuju tempat tujuan, kemudian frequensi carier yang dikirim akan diterima oleh chanal ditempat tujuan. Proses pada chanal penerimaan yang terjadi adalah kebalikannya, yaitu frequensi yang diterima didemodulasi (dipisahkan antara frequensi carier dengan frequensi data) untuk memperoleh data yang diterima. Bandwith yang dibutuhkan untuk masing-masing chanal ditentukan oleh data dengan bit rate dan metode modulasinya yang diinginkan, effisiensi type bandwith untuk RF modem antara 0.25 dan 1.0 bit per Hz. Jadi untuk chanal dengan bit rate 9600 bps memerlukan bandwith sekitar 20 Kherz dan chanal dengan 10 MBps sekitar 18 MHz.
Prinsip bekerjanya
broadband dan Sub-unit RF modem dapat dilihat pada gambar berikut :
Modulasi normal dan demodulasi disingkat dengan
Modem yang membawa dua phase, pertama yaitu memilih frequensi juga mentranslasi
frequensi signal dalam band frequensi yang diberikan. Filter yang terlihat pada
gambar di atas untuk signal yang hanya digabung dengan band frequensi yang
diberikan untuk transmisi (pada output) atau proses (pada input).
Dan bila TDM digunakan untuk transmisi line signal
constand (analog/digital) pada slot dengan interval waktu 1 detik tiap slot dan
setiap slot mempunyai harga 3, 6, 2, 7 dan 9 Volt, signal yang keluar dari TDM
untuk waktu 10 detik jika proses modulasi pada TDM adalah Amplitudo Modulation
(AM), dapat dilhat pada gambar berikut :
Multiplexer memungkinkan empat isyarat digital 2.4
Kbit/detik untuk dikombinasikan membentuk aliran data 9.6 Kbit/detik. Isyarat
gabungan ini memodulasi isyarat pembawa untuk menghasilkan isyarat suara dengan
kecepatan baud 2.4 baud dan isyarat ini akan dikirimkan lewat jalur telephone.
Pada Sisi jauh, isyarat suara pertama kali akan di Demodulasi dan kemudian
didemultiplex untuk mendapatkan empat isyarat 2.4 Kbit/detik yang asli. Setiap
isyarat 2.4 Kbit/detik akan dilewatkan
ke kanal yang sesuai lalu ke terminal yang sesuai. Penggunaan modem multistream
lebih murah dibanding penggunaan empat modem dan jalur yang terpisah.
4.
Cara
kerja suatu Modem
Sebelum suatu terminal dapat mengirimkan data
ke terminal lain, terminal-terminal tersebut harus dihubungkan satu sama lain
dan dihubungkan dengan modemnya. Urutan untuk mendapatkan sambungan ini disebut
HANDSHAKE.
Antarmuka
adalah suatu piranti yang menghubungkan terminal dengan modem yang akan
memastikan bahwa kesesuaian elektris dan mekanis telah diperoleh. Kesesuaian
mekanis berarti plug, soket, dan lain-lain, sesuai satu sama lain dan
penghantar yang mempunyai fungsi yang sama dihubungkan ke pin yang sama. Kesesu-aian
elektris berarti terminal dan modem menggunakan tegangan yang sama
untukmenunjukan keadaan biner 1 dan 0. Antarmuka terdiri dari beberapa untai
yang akan menangani sejumlah data dan isyarat kontrol. Spesifikasi untuk
antarmuka telah ditentukan oleh ITU-T dan EIA.
5. Fungsi-fungsi
a)
102
menunjukan titik acuan dimana semua tegangan untai diukur;
b)
Data
dikirim dari terminal ke modem melewati 103;
c)
Data
dikirim dari modem ke terminal melewati 104;
d)
Biner 0
atau isyarat ON ditempatkan pada 105 oleh terminal dan memberitahukan modem
bahwa terminal mempunyai data untuk dikirim;
e)
Biner 0
ditempatkan pada 106 oleh modem untuk memberitahu terminal bahwa data dapat
dikirimkan;
f)
Biner 0
ditempatkan pada 109 oleh modem untuk memberitahu terminal bahwa modem akan
menerima data yang datang;
g)
107
digunakan oleh modem untuk membe-ritahu
terminal bahwa modem akan bekerja;
h)
Biner 0
dari terminal pada 108/1 akan memberitahu modem untuk menyambung untai pengubah
isyarat ke jalur, ini terjadi setelah tegangan positif ditempatkan pada untai
125 oleh modem untuk memberitahu terminal bahwa isyarat pemanggil dari jalur
telah diterima;
i)
Terminal
menggunakan 108/2 untuk memberi-tahu modem siap meneruskan data.
Urutan kejadian pengiriman data dari terminal
pengirim ke terminal penerima yang berhasil adalah :
a)
Pengirim
diaktifkan, kemudian mengirimkan aliran bit ke jalur;
b)
Modem
tujuan mendeteksi aliran bit dan menggunakannya untuk menyesuaikannya dengan
pengirim;
c)
Pengirim
data dapat dilaksanakan; dan
d)
Modem
pengirim mati dengan sendirinya setelah semua data yang terkirim diberikan
waktu yang cukup untuk sampai pada penerima.
6. Konsentrator
Konsentrator adalah perangkat yang
menggu-nakan prinsip contention. Artinya sejumlah kanal masukan dicontendingkan
satu sama lain untuk mangakses kanal keluaran yang lebih sedikit. Lihat gambar.
Keuntungan :
a) Memberikan unjuk kerja
yang bagus pada kanal-kanal yang mempunyai tunda propagasi panjang;
b) Mempunyai sifat
cost-effective untuk terminal-terminal dengan kepadatan lalu lintas rendah.
Kerugian :
a)
Tidak effisien untuk digunaka pada terminal yang memerlukan keluaran
berkecepatan tinggi;
b) Suatu terminal dapat
menguasai kanal keluaran tanpa mengirimkan data.
Beberapa konsentrator juga mempunyai satu atau lebih
fungsi-fungsi sebagai berikut :
a) Pengubahan data : beberapa
konsentrator mampu mengubah sandi-sandi karakter, laju bit, dan/atau protokol;
b) Kompresi data;
c) Fasilitas
store-and-forward. Beberapa konsentrator mempunyai kemampuan untuk menyimpan
semua pesan sebelum dikirim dan ini merupakan satu keuntungan terutama jika
sejumlah masukan dari terminal-terminal yang tidak mempunyai kemampuan
menyimpan sementara. Jika pengiriman ke kanal masukan lebih banyak dibanding
kanal keluaran yang tersedia, data tersebut dapat disimpan sampai ada kanal
keluaran yang bebas. Beberapa konsentrator bertipe hold-and-forward; terminal
mengirimkan data ke konsentra-tor hanya jika diberi perintah untuk
mengerjakannya, dan ini untuk menyakinkan bahwa laju penerimaan data tidak
melebihi laju keluaran maksimum. Pengontrolan kanal-kanal masukan dilakukan
dengan polling;
d) Pensaklaran pesan (message
switching). Beberapa konsentrator dapat mensaklar data masukan ke salah satu
tujuan;
e) Pengolahan. Sejumlah
konsentrator mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu bentuk pengolahan data
yang berarti mengurangi jumlah data yang harus dikirimkan ke komputer untuk
diolah;
f) Koreksi kesalahan.
Konsentrator yg berisi sejumlah kelebihan di
atas disebut konsentrator data.
Cara menggunakan konsentrator, seperti
terlihat pada gambar berikut ini :
Enam belas terminal 1200 bit/detik
dihubungkan ke kanal konsentrator yang mempunyai dua jalur keluaran 4.8 KBit/detik.
Data keluaran berbentuk digital, sehingga harus dilewatkan ke modem sebelum
dikirimkan lewat jalur telephone.
Pengiriman Pesan sebanyak 200 karakter (1 karakter = 8 bit), dikirim
dengan cara Sinkron dimana setiap pesan mempunyai dua karakter sinkronisasi dan
satu start dan satu stop karakter sbb :
Seluruh bit yang dikirimkan adalah = 32 + 200 * 8 bit = 1632 bit. Jika satu detik dapat membangkitkan 1000 bit,
untuk 1632 bit diperlukan waktu =
(1632/1000)* 1 detik = 1 detik lebih 632 milidetik.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0ahUKEwjQg52n_ZPTAhXHK48KHSXhDOcQFggfMAE&url=https%3A%2F%2Fmapbigi.files.wordpress.com%2F2009%2F08%2Fkomunikasi-data.doc&usg=AFQjCNFdSOKUyqkjYXYFgM8U3xDmcXoxrA&sig2=wur8GzH3RyGfj7Rr2GQ_XA&bvm=bv.152174688,d.c2I
0 komentar:
Posting Komentar