Teknik Komunikasi Data
1.
Komponen/Elemen Komunikasi Data.
a.
Pengiriman
Data tak Sinkron.
1)
Setiap
karakter dikirim sebagai satu kesatuan (entity) bebas, dengan jumlah karakter
yang berbeda.
2)
Pengiriman
lebih sederhana, hanya isyarat (Frequensi) saja.
3)
Start
bit & st dijaga tetap sama, sebesar satu karakter.
4)
Bit
start dikodekan dengan 0 dan bit stop diko-dekan dengan 1 pada kurun waktu
tertentu yang telah ditetapkan.
5)
Antara
bit start dan bit stop berisi data satu karakter secara serial lihat gambar
berikut :
6)
Setelah
bit start diikuti bit pertama dari data (karakter) kemudian ke 2, 3 dst, lalu
bit stop.
7)
Jika
menggunakan ASCII 1 karakter = 7 bit, jika EBCDIC 1 karakter = 8 bit.
8)
Kode
data x bisa berarti x = 1 atau x = 0.
9)
Untuk
menentukan paritas menggunakan rumus sebagai berikut :
10) Rumus nX + X/2
= nY
N = jumlah bit
X = Durasi setiap bit yang diterima dalam milidetik
Y = Periode pencacahan dari penerima dalam milli Detik
Jika input Bit 1 = 0 dan Bit 2
= 0, maka output XOR = 0,
Jika input Bit 1 = 0 dan Bit 2
= 1, maka output XOR = 1,
Jika input Bit 1 = 1 dan Bit 2
= 0, maka output XOR = 1,
Jika input Bit 1 = 1 dan Bit 2
= 1, maka output XOR = 0.
Jika Output dari Parity Check adalah 1 disebut Even Parity Check
Jika Output dari Parity Check adalah 0 disebut Odd Parity Check
Misalnya Data yang dikirim adalah
1 0 0 1 0 0 1 artinya Bit 1 = 1, Bit 2 = 0, Bit 3 = 0, Bit 4 = 1, Bit 5
= 0, Bit 6 = 0 dan Bit 7 = 1, maka Parity
Checknya adalah sebagai berikut :
B12 = Bit 1 + Bit 2 =
1 + 0 = 1
B123 = B12 + Bit 3 =
1 + 0 = 1
B1234 = B123 + Bit 4 =
1 + 1 = 0
B12345 = B1234 + Bit 5 = 0
+ 0 = 0
B123456 = B12345 + Bit 6 = 0 +
0 = 0
B1234567 = B123456 + Bit 7 = 0 +
1 = 1
Jadi Bit Parity Check adalah Even Parity Check. = 1.
Contoh : Isyarat tak sinkron dikirimkan pada
kecepatan (frequensi) 1200 bit/dtk, jika detak pada penerima beroperasi
pada a) 2 % b) 1 % lebih lambat.
Berapa bit akan diterima secara benar sebelum
terjadi kesalahan ? Anggap detak pengirim dan penerima mulai pada saat yang
sama.
Contoh :
Pertanyaan :
Penyelesaian :
a)
Bila
aliran data diawa-sandikan menjadi tribit yaitu : 000, 001, 010 dst ada delapan
kombinasi bit yang mungkin jadi n = 8. Kecepatan pengisyaratan data = (log28/T)
= 3/T = 3 * 2400 = 7200 bit/detik.
b)
Untuk
kuabit mis = 0000, 0001, 0010 dst, maka n = 16. Kecepatan pengisyaratan data =
(log2n/T) = 4/T = 4 * 2400 =
9600 bit/detik.
12)
Bias Distorsi (kesalahan).
Prosentase bias distorsi = (T1 – T2)/(2*(T1
– T2)) * 100 %, dimana T1
dan T2 adalah durasi dari pulsa biner 1 & 0.
Kesalahan bit.
13)
Laju kesalahan bit (perubahan bit 1 menjadi 0
atau sebaliknya )
Rumus :
CBTS = Cacah Bit yang diterima salah
CBTK = Cacah Bit Total yang dikirim.
Contoh :
Suatu pesan dikirim dengan kecepatan 2400
bit/detik dan memerlukan waktu 1 menit 20 detik. Jika cacah bit yang dikirim
salah adalah 2 buah.
Hitung
LGB.
Penyelesaian :
Pada laju 2400 bit/detik, tidak terdapat bit
awal dan akhir, sehingga total bit yang dikirim adalah 80 detik * 2400
bit/detik = 192000 bit
15)
Sumber derau yang dapat mempengaruhi untai
komunikasi data yaitu :
a)
Derau
panas dalam penghantar, resistor dan semi konduktor.
b)
Shot
noise dan fliker didlm semi penghantar
c)
Terputusnya
sambungan elektronik.
d)
Kopling
elektris dan magnetik terhadap suatu saluran yang menyebabkan tim-bulnya CROSS
TOLK pada piranti pengkabelan, di dalam
kabel, dll.
e)
Adanya
intermodulasi di dalam sistem telpon analog pada sejumlah kanal.
f)
Getaran
mekanis dari saklar pada pusat-pusat PSTN (Public Switched Telephone Network),
dll.
b. Pengiriman Data Sinkron.
1)
Setiap
karakter dihimpun dalam satu block yang dikirim secara continue tanpa bit awal
dan bit akhir.
2)
Menggunakan
modem.
3)
Pembangkitan
gelombang (data) sbb :
5)
Awal
data menggunakan dua atau lebih byte Synchronisasi (Syn) yang mempunyai pola
tertentu.
6)
Pada penerima mula-mula di cari byte Syn dua atau
lebih, setelah terindentifikasi lalu data disimpan di dalam Register geser
(Shift Regis-ter) dan bendera karakter tersedia akan dinaikan setiap delapan
bit.
Block data
= Block Data
FCS = Frame Check Sequence
ETX
= End of Text
STX
= Start of Text
SYN
= Synchronisasi
Y =
Synchronisasi
H =
Start of Header
S =
Start of Text
1
= Block Data 1.
2
= Block Data 2.
3
= Block Data 3.
E
= End of Text
F
= Frame Check Sequence.
8)
Sandi
Data yang digunakan :
a)
Sandi
tujuh bit dari International Standart Or-ganization (ISO) yang dikenal sebagai
Alphabet Nomor 5 (IA5) versi Amerika yang disebut ASCII yang menyediakan 27
= 128 kombinasi, 32 kode diantaranya untuk fungsi kendali seperti SYN, STX, dll. Sisanya untuk karakter
numerik, dari sejumlah karakter khusus =, I, ?.
b)
Sandi
delapan bit yaitu EBCDIC pada terminal IBM.
9) Kendali piranti ada empat
karakter yaitu (device control) DC1, DC2, DC3 dabn DC4 untuk mengendalikan
fisik dari terminal untuk menghidupkan dan mematikan motor penggerak.
10) Kendali format ada enam
yaitu :
a)
BS atau
Back Space akan mengge-ser printer head atau kursor Video Display Unit (VDU)
mundur satu langkah.
b)
HT atau
Tabulasi Horizontal atau menggeser printer head atau kursor VDU dengan arah
horizontal yang sudah ditentukan.
c)
LF atau
Line feed akan menggeser printer head atau kursor ke posisi Karakter yang sama
pada baris berikutnya;
d)
VT atau tabulasi vertikal, akan menggeser
printer head atau kursor ke posisi yang sama beberapa baris berikutnya;
e)
FF atau form feed, akan menggeser printer head
atau kursor ke awal halaman berikutnya;
f)
CR atau carriage return, akan menggeser printer
head atau kursor ke posisi pertama pada baris yang sama.
11) Pemisah informasi
Ada empat pemisah informasi
(information separator) utk memisahkan
informasi yang dikirimkan untuk mempermudah rekaman, dan lain-lain. Keempat
pemisah informasi tersebut adalah :
a)
US atau unit separator, digunakan untuk
memisahkan satuan-satuan data.
b)
RS atau pemisah rekaman , digunakan untuk
memisahkan sejumlah data atau sebuah rekaman;
c)
GS atau pemisah group, digunakan untuk
memisahkan sejumlah rekaman atau sebuah group, dan;
d)
FS atau pemisah berkas (file separator) ,
digunakan utk memisahkan berkas satu dengan berkas yang lain.
12)
Kendali Pengiriman
Karakter-karakter
kendali pengiriman digunakan untuk mengemas pesan ke dalam format yang dikenal
dan juga untuk mengontrol aliran data dalam jaringan. Kendali pengiriman ini
digunakan dalam protokol-protokol yang berorientasi karakter, dan akan
dijelakskan lebih lanjut pada pembahasan Protokol.
Selain dapat dikelompokan dalam empat
kelompok di atas, ada juga sejumlah karakter yang tidak dapat dikelompokan
dalam kelompok-kelompok di atas. Karakter tersebut antara lain adalah :
a) BEL, digunakan untuk
menarik perhatian manusia dengan cara membunyikan bel untuk selang waktu
tertentu.
b) SO, Shift-Out, digunakan
untuk memberitahu-kan bahwa karakter yang akan diterima berikutnya adalah
karakter-karakter di luar karakter ASCII sampai karakter SI (Shift-In)
diterima;
c) CAN, Cansel character,
digunakan untuk memberitahukan penerima agar mengabai-kan karakter yang baru
saja diterima;
d) EM, End-of-Medium
character, digunakan untuk menunjukan akhir media fisik; dan.
e) DEL, Delete character, digunakan untuk menghapus
sembarang karakter yang tidak diinginkan.
- Bentuk Gelombang
Data yang dikirim melalui media transmisi,
setelah dikodekan untuk setiap huruf/karakter/piksel spektrum akan diubah
menjadi frequensi masing-masing. Setiap frequensi mempunyai bentuk gelombang
yang berbeda satu dengan yang lainnya, ada dua sistem dari bentuk gelombang
yaitu :
a.
Sistem
Digital
1)
Bentuk gelombang unipolar sbb :
Isyarat data digital berisi sejumlah kombinasi bit
yang menunjukan sejumlah karakter yang berbeda. Setiap bit mempunyai durasi
waktu dan cacah bit yang sama yang dikirimkan per detik, disebut laju bit (bit
rate). Isyarat data dapat dalam bentuk unipolar apabila bit 1 dinyatakan dengan
suatu tegangan tertentu, dan bit 0 dinyatakan sebagai 0 Volt.
2) Bentuk gelombang bipolar
sbb :
dalam bentuk bipolar jika bit 1 dinyatakan dengan
tegangan pada satu polaritas, dan bit 0 dinyatakan dengan tegangan pada
polaritas sebaliknya. Dalam kebanyakan sistem, Bit 0 dinyatakan sebagai
tegangan positif dan bit 1 sebagai tegangan negatif yang berada pada batas
kurang labih 3 Volt sampai 15 Volt.
3) Penyandian Bidang Dasar.
Untuk antarmuka pendek dengan, atau tanpa, line
driver dan untuk jaringan area lokal (LAN) isyarat dc dapat dikirimkan tanpa
harus menggunakan gelombang pembawa yang dimodulasi. Hal ini sering disebut
pengiriman bidang dasar (baseband transmission). Isyarat bipolar dapat dikirimkan
apa adanya (dikenal sebagai non-return-to-zero, NRZ), atau disandikan terlebih
dahulu sebelum dikirimkan. Penggunaan pengiriman NRZ dapat menimbulkan berbagai
persoalan karena :
a)
tidak
tersedia detak sinkronisasi karena kemungkinan terdapat kekurangan transisi
jika beberapa bit 1 atau 0 terjadi berturutan;
b)
Jalur dc
diperlukan untuk mengirimkan kom-ponen dc; dan
c)
Derau
dengan frequensi rendah tidak dapat dihapus;
Persoalan-persoalan di atas dapat diatasi
dengan penggunaan sejenis penyandian bidang dasar. Apapun metoda yang
digunakan, penyandian ini bertujuan :
a)
untuk
menghasilkan komponen dc menjadi nol, yaitu cacah keadaan positif dan negatif
harus seimbang untuk periode waktu tertentu;
b)
untuk
menempati lebar bidang yang minimum;
c)
untuk
memperoleh laju pengiriman yang tinggi;
d)
untuk
mendapatkan informasi waktu yang sesuai; dan
e)
untuk
memudahkan penyandian dan pengawa sandian.
NRZ merupakan sandi yang paling sederhana
untuk dilaksanakan dan biasanya digunakan oleh terminal data. Metoda penyandian
yang dipakai adalah Manchester, differential Manchester, WAL2, dan Miller.
a)
Sandi
Manchester.
Sandi Manchester membawa informasi
pemeriksaan bersama-sama dengan data sehingga penyesuaiannya mudah. Selang
waktu untuk setiap bit dibagi menjadi dua paruh; aras isyarat pada paruh
pertama menyajikan nilai biner bukan komplemen dari isyarat data. Artinya
transisi selalu terjadi antara satu keadaan ke keadaan lain ditengah-tengah
setiap periode bit, dan transisi inilah yang akan menunjukan data yang
dimaksud. Bit 1 dinyatakan sebagai transisi dari tegangan positif ke tegangan
negatif, dan bit 0 dinyatakan sebagai transisi dari tegangan negatif ke
tegangan positif. Jika ada dua bit yang polaritasnya sama dan letaknya
berdekatan, transisi reset disisipkan di antara kedua bit. Sebagai contoh,
karakter ASCII untuk huruf M, atau 1001101, sandi Manchesternya adalah seperti
terlihat pada gambar berikut :
Detak penerima dapat dikurangkan dari aliran data
karena terdapat paling sedikit satu transisi untuk setiap periode bit.
Sehingga, isyarat terkode adalah komponen dc bebas dan bersifat self-clocking,
karena tidak ada transisi menunjukan kesalahan, cara ini juga menyedi-akan
deteksi kesalahan. Laju transisi maksimum adalah dua kali laju bit sehingga
diperlukan kanal yang lebar bidangnya dua kali. Sistem ini dipakai untuk
pengiriman lewat kabel tembaga maupun serat optis, dan juga untuk LAN.
b)
Sandi
Manchester Differensial
Bentuk diferensial dari sandi Manchester
menghindari kebutuhan untuk mengetahui status saat itu. Dalam ystem biner ini,
bit 0 menyatakan tidak ada transisi yang muncul antara keadaan di tengah-tengah
setiap periode bit, dan bit 1 menunjukan adanya transisi yang dimaksud. Status
gelombang diubah pada akhir setiap periode bit seperti ditunjukan pada gambar
berikut ini :
c) Sandi
WAL2
Sandi ini menggunakan teknik Spektrum Daya yang
merupakan kebalikan dari karakteristik atenuation-frequensi jalur. Penyandian
ini mempunyai komponen dc nol, tetapi memerlukan lebar bidang kira-kira 2.5
kali isyarat yang tidak tersandikan. Teknik ini mirip dengan sandi Manchester
tetapi bentuk gelombang detaknya digeser maju 90 derajat.
d)
Sandi Miller
Sandi Miller
digunakan apabila batas lebar pita merupakan hal yang penting karena akan
mengurangi laju transisi maksimum sampai sama dengan jalu bit. Untuk jelasnya,
sandi Miller merupakan modifikasi sandi Manchester
differensial yang hanya akan menambahkan transisi jika terdapat bit 0 yang
saling berturutan. Gambar berikut menunjukan sandi Miller untuk karakter M.
Tetapi, lebar pita yang diperkecil akan memunculkan komponen dc yang untuk pola
bit tertentu yang cukup besar. Disamping itu, sandinya lebih sukar untuk
disandikan dan diawa sandikan dibanding dengan sandi Manchester.
b.
Sistem
Analog
1)
Efek
Jalur pada isyarat data
Pada pengiriman isyarat jarak pendek
berkecepatan rendah, pengaruh induksi dan kebocoran sangat kecil, sehingga
jalur pengiriman dapat dinyatakan seperti terlihat pada gambar dibawah berikut
ini;
Dengan R adalah total resistansi dan C adalah
total kapasitansi. Karena pengisian pada kapasitansi jalur diperlukan, arus
yang diterima pada sisi penerima tidak segera mencapai nilai akhir apabila ada
pulsa pada sisi masukan. Arus akan bertambah secara ekpo-nensial seperti
terlihat pada gambar berikut :
Jika arus yang diterima tidak mencapai nilai
maksimum sebelum pulsa berhenti, pulsa tersebut tidak akan diterima dengan
benar. Jika waktu yang diperlukan supaya arus mencapai nilai maksimum lebih
kecil dari durasi pulsa, bentuk pulsa pada sisi penerima hanya dipengaruhi oleh
bervariasinya atenuasi pada jalur dengan frequensi yang berbeda-beda. Tetapi
jika risetime dari arus lebih besar dari panjang bit, maka akan terjadi
distorsi. Gambar berikut :
Risetime adalah waktu yang diperlukan oleh
arus pada sisi penerima supaya bertambah dari 10% menjadi 90% dari nilai
akhirnya yang merupakan nilai yang tetap
Risetime sama dengan 2.2 CR, dan arus pada sisi
penerima akan mencapai nilai maksimum setelah 4.5 CR detik.
Gelombang analog ini bisa mencapai Gega Herz,
gelombang ini digunakan untuk Frequensi Carrier (Gelombang pembawa signal data)
dalam Modulasi.
3.
Modulasi
dan Demodulasi
Yang dimaksud dengan Modulasi adalah suatu
Sistem yang digunakan untuk mencampur gelombang pembawa (Carrier) dengan
gelombang Data (massage), gelombang pembawa menggunakan frequensi jauh lebih
tinggi dari gelombang data. Modulasi ini
dikirimkan dari suatu tempat yang disebut Transponder (Pengirim), ada tiga
kelompok frequensi untuk gelombang data yang dapat dibawa oleh gelombang
pembawa yaitu :
a.
Gelombang
dengan frequensi data karakter baik berupa digital maupun analog, frequensi ini kurang dari 300 Herz.
b.
Gelombang
dengan frequensi data suara, dengan frequensi antara 300 Hz sampai dengan 8.000
Hz (8 KHz).
c.
Gelombang
dengan frequensi data gambar, menggunakan frequensi di atas satu MegaHz.
Satu Hz =
satu detak per detik = satu bit per detik
Satu KiloHz =
1.000 Hz
Satu MegaHz
= 1.000.000 Hz
Satu GegaHz
= 1.000.000.000 Hz
Yang dimaksud
dengan Demodulasi adalah suatu Sistem yang digunakan untuk memisahkan Gelombang
Data atau bias juga Gelombang Pembawa yang lebih rendah dari Gelombang Pembawa
yang mempunyai frequensi yang lebih tinggi., Demodulasi ini terjadi pada
Receiver (Penerima).
Yang dimaksud
dengan MODEM adalah gabungan dari Sistem Modulasi dan Demodulasi, hal ini dapat
terjadi di Transceiver (Transponder (pengirim) dan Responder (penerima)),
sehingga disini dapat terjadi pencampuran dua gelombang dan juga dapat
memisahkan antara gelombang yang satu dengan gelombang yang lain.
Bentuk Gelombang Modulasi sbb :
Modulasi Data Analog
Dimana frequensi data tergantung pada Data,
sedangkan Frequensi pembawa jauh lebih tinggi. Sedangkan untuk Modulasi
Digital, ada beberapa macam seperti ; Modulasi Pergeseran Frequensi (Frequensi
Shift Modulation disingkat FSK),
Modulasi Pergeseran Fase Diferensial (Differential Phase Shift Modulation
disingkat DPSK), Modulasi Amplitudo Kuadratur (Quadrature Amplitudo Modulation
disingkat QAM), dan Vestigial Sideband Amplitudo Modulation disingkat VCBAM.
Frequensi yang digunakan untuk menyatakan bit 1 dan bit 0 sesuai dengan
rekomendasi dari ITU-T dapat dilihat
pada tabel berikut :
Pada saat pencacahan, penerima harus mampu
mendeteksi frequensi yang muncul. Semakin tinggi laju bitnya, semakin lebar dua
frequensi tersebut harus terpisah sehingga penerima dapat membedakannya secara
akurat dan handal.
Jenis modulasi ini cocok untuk pengiriman tak-sinkron,
tetapi tidak cocok untuk pengiriman sinkron.
Sumber :
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0ahUKEwjQg52n_ZPTAhXHK48KHSXhDOcQFggfMAE&url=https%3A%2F%2Fmapbigi.files.wordpress.com%2F2009%2F08%2Fkomunikasi-data.doc&usg=AFQjCNFdSOKUyqkjYXYFgM8U3xDmcXoxrA&sig2=wur8GzH3RyGfj7Rr2GQ_XA&bvm=bv.152174688,d.c2I
0 komentar:
Posting Komentar